17

6.9K 427 2
                                    

Hatchu hatchu

"Makanya Frey. Jangan ngeyel kalo hujan malah nerobos aja."

"Hatchu hatchu iya deh Bel. Gue beneran pilek pusing banget."ucap gue sambil memegang kepala yang berdenyut serta gak lupa hidung gue udah merah gini sambil matanya pedes blur gak genah kalau liat.

"Yaudah berangkatnya pesen taksi online aja kita ya Frey."

"Oke. Yuk tunggu depan halaman."ajak gue ke Arabela. Lantas tidak lama kemudian taksi pun datang. Masuklah kita ke dalam taksi menuju ke kampus.

"Bel, gue kok dingin banget ya. Tapi kok  gue juga keringet dingin nih."ucap gue ke Arabela sambil menggesekkan kedua tangan gue.

"Nah kebanjur beneran ini lho. Udah bentar gue telpon pacar lo dulu minjem jaketnya."ucap Arabela yang hendak mengambil HP malah masnya datang seperti biasa memakai jaket. Gue sih gak berharap di pinjemin.

"Eh mas Reza ngapain ke fakultas hukum?"tanya Arabela ke masnya yang menghampiri kita.

"Nih."ucap mas Reza sambil menyerahkan dompet gue yang tertinggal kemarin malem di mobilnya. Eh gue aja gak sadar dompetnya ketinggalan. Maklum naik taksi aja pake uangnya Arabela.

"Makasih mas. Hatchu hatchu."balas gue sambil gak bisa menahan batuk.

"Panas gini ngapain pake jaket sih mas?"tanya Arabela kepo ke mas Reza

"Udah biasa."balas mas Reza singkat lantas hendak balik ke fakultasnya.

"Bentar tunggu dulu mas. Ini sih Freyfa gak enak badan. Dingin banget katanya. Tapi badannya panas. Boleh gak pinjem jaketnya bentar?"mohon Arabela ke masnya.

"Iih jangan gitu Bel. Gue sehat gak papa kok."balas gue ke Arabela sambil berusaha keliatan gak papa. Tapi nyatanya malah gue mulai kerasain pusing sempoyongan gini.

"Eh Frey. Ke UKS aja yuk."ajak Arabela ke gue. Dan mas Reza yang gue liat tampak berpikir. Mungkin gak rela jaketnya dipake gue. Tapi jiwa kedokterannya kasihan.

"Nih pakai aja. Kalau gitu gue balik."ucap mas Reza sambil memakaikan jaketnya ke badan gue. Lantas balik ke fakultasnya, tanpa menunggu gue mengucap makasih. Sebel banget nemu orang kalo nolong kaya gak ikhlas gini.

"Udah yuk Frey masuk ke kelas."ajak Arabela ke gue. Lantas sampailah kita di kelas yang ada sibuk minta contekan, gosip, main game. Bahkan ada yang sibuk hafal menghafal pasal😁.

"Tiduran dulu aja Frey. Kalau dosennya udah dateng, gue bangunin."suruh Arabela ke gue. Lantas gue mulai menidurkan tubuh ke meja.

"Frey, bangun dulu. Dosennya udah dateng."ucap Arabela yang gak terlalu gue dengar. Lantas gue bangun yang malah tambah berkunang -kunang rasanya kepala gue.

"Assalamualaikum wr.wb. baik selamat pagi. Sebelum di mulai silakan kumpulkan tugasnya terlebih dahulu."ucap dosen.

"Gue titip serahin ke meja ya Bel."ucap gue lantas menyerahkan tugas.

"Oke siap."balas Arabela menerima tugas gue.

"Baiklah kalian sudah mengumpulkan tugasnya. Langsung saja kalian fokus ke materi yang ada di depan."ucap dosen di depan kelas. Lantas mulai menerangkan pelajaran yang gak masuk di otak gue. Nahan pusing aja gak bisa apalagi cerna pelajaran. Aduh astaghfirullah Frey.

Selang beberapa jam, pembelajaran pun diakhiri. Langsung saja gue dan Arabela seperti biasa menuju kantin.

"Duduk aja. Biar gue pesen bakso yang pedes sama minum yang hangat buat lo Frey."ucap Arabela. Lantas dia menuju area tukang bakso.

"Sendirian aja pacar. Lo kok mukanya pucet gitu."ucap mas Belva yang tiba-tiba datang dan langsung duduk di depan gue. Sambil tangannya memegang dahi gue.

"Panas kamu Frey. Pulang aja biar mas anter ya Frey."ajak mas Belva berusaha mengajak gue pulang yang gue balas gelengan. Maklum gue gak mau tinggalin 2 mata kuliah penting.

"Gak usah mas. Masih ada 2 mapel kuliah lagi kok. Santai aja deh. Ada apa mas kesini?"tanya gue mengalihkan pembicaraan.

"Mau ketemu pacar dongs. Oh iya Frey, siap siap hari sabtu kita berangkat mendaki gunung. Nanti pulangnya selasa ya. Nah hari senin sama selasa lo minta izin sama dosen acara anak pecinta alam pasti diizinin deh."ucap mas Belva memberitahu gue.

"Oke siap mas."balas gue. Lantas Arabela pun datang membawa makannya dan makanan buat gue.

"Nih dimakan mumpung masih anget."suruh Arabela ke gue sambil duduk. Lantas gue mulai melahap bakso sambil melirik mas Belva yang tampak anteng memandang gue.

"Ada apaan sih mas?"tanya gue sedikit risih diliatin gitu.

"Lucu aja padahal lo sakit tapi urusan makan nomor 1 lahapnya Frey."

"Gue gak sakit mas."

"Iyadeh. Gue balik ya. Cepet sembuh. Nanti pulangnya gue anter. Salim dulu gih."ucap mas Belva menyodorkan tangannya ke gue yang akhirnya gue menerima tangannya untuk salim.

"Iya sana hati-hati. Belajar yang bener mas."balas gue. Lantas mas Belva balik ke fakultasnya.

"Udah selesai makannya kan. Yuk balik ke kelas."ajak Arabela ke gue sambil merangkul pundak gue.

Terima kasih sudah membaca cerita ini.
Mohon bila berkenan yuks beri vote dengan klik bintang ya guys. Bila ada kritik dan saran, bisa kirim komentar yang bijak juga.

My Sweet Polar Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang