13

7.7K 478 4
                                    

"Seinget gue hari ini gak ada acara kumpul anak BEM lho mas."

"Emang gak Frey."

"Lah terus ngapain kita pamit dan gak selesain makan di sana aja."

"Ini sih Belva minta tolong gue suruh bawa lho ke rumah sakit."

"Mas Belva kenapa mas?"

"Udah ikut aja. Yuk masuk mobil sekarang."ajak mas Fathur ke gue agar masuk ke mobilnya. Lantas mas Fathur pun melajukan mobil dengan kecepatan sedang dan keadaan hening.

Rumah Sakit Lekas Sembuh

Sampai di rumah sakit, gue dan Mas Fathur pun langsung masuk ke tujuan yang mas Belva suruh. Sampai di ruangan VIP, gue edarkan pandangan dan membuat mata gue takjub seolah muka gue serasa cengo. Bayangkan, ini tuh nyata, seorang mas Reza yang terkenal alim dan kalem itu sedang memeluk mba centil sambil sesekali mengelus pundaknya coba. Sudahlah yang gue pikirin sekarang apa maksudnya mas Belva suruh gue ke rumah sakit begini.

"Assalamualaikum maa Belva. Lho gak ada yang luka atau gimana gimana kan?"tanya gue ke mas Belva yang lagi di depan pintu ruang VIP.

"Wa'alaikumsalam. Sekarang lo ikut gue sekarang."ajak mas Belva ke gue tiba-tiba sambil tangannya menggandeng tangan gue menuju salah satu ruang kamar VIP meninggalkan mas Fathur seorang diri di depan pintu.

"Permisi semua. To the point aja, saya sudah punya pacar dan berniat melamar pacar saya. Perkenalkan namanya Freyfa cinta sejati saya. Jadi, saya harap tidak ada perjodohan tidak berguna."ucap Mas Belva tegas ke arah semua orang yang ada di dalam ruang kamar VIP sambil memperkenalkan gue sebagai pacarnya.

"Siapa juga yang mau dijodohin sama lo. Gue juga udah punya pacar yang bakal lamar gue. Perkenalkan namanya Reza anak kedokteran."ucap mba centil tak mau kalah.

"Apa apaan kalian ini. Kamu Raya, Mamahmu sedang sakit di rumah sakit dan menginginkan perjodohan di segerakan. Malah kamu bawa orang lain."balas Papah mba centil yang berada di sebelah mamah mba centil yang lagi berbaring di bankar.

"Dan kamu juga Belva. Papah berniat jodohkan kamu dengan sahabat papah. Dengan lancangnya kamu bawa anak orang dan berniat akan melamarnya tanpa minta izin dari Papah."balas Papah mas Belva sambil sesekali melirik gue tajam coba.

"Sudah mas biarkan saja Belva menentukan jalan jodohnya. Toh dia sudah punya tambatan hati yang cocok."ucap mamah mas Belva lembut sambil menenangkan papah mas Belva yang tampak sedang mengatur emosinya yang mulai naik.

"Terserah! Intinya Belva gak mau dijodohin sama cewek centil dan gak tahu aturan kaya Raya itu titik!"ucap mas Belva tegas dan sarkas yang tiba tiba

PRAKK

"Kurang ajar kamu Belva! Papah gak pernah ngajarin kamu bertindak tidak sopan begini."balas papah mas Belva setelah menampar pipi mas Belva.

"Oke Belva lebih baik pergi dari sini dan sudah muak dengan kalian semua!"ucap mas Belva ketus. Yang tiba-tiba saja kondisi mamah mba centil kejang-kejang membuat semua orang di situ panik. Tapi tidak dengan mas Belva yang kini menarik gue paksa pergi dari ruang kamar itu.

Brakkk

Taman Rumah Sakit Lekas Sembuh

"Mana mas Belva yang gue kenal?"tanya gue sarkas ke mas Belva yang kini sedang duduk di salah satu kursi sambil melamun.

"Woy mas Belva!"ucap gue sambil menyenggol pundak mas Belva.

"Gue frustasi beneran Frey. Liat sendirikan? Papah gue sebegitu penginnya gue nikah sama si Raya centil itu. Gue aja ogah pake banget. Mending gue nikah aja sekarang sama lo ya."ucap mas Belva ngawur.

"Lo ya mas! Begitu juga papah lo itu. Hormati dan patuh aja. Papah lo tahu mana yang terbaik buat lo. Jangan pernah deh lo asal ucap gue ini pacar apalagi calon istri lo. Iya gue mau untuk sementara jadi pacar pura-pura lo. Tapi gak membuat semua ini rumit mas. Gimana coba sama nasib gue kedepan?"

"Baru pernah papah gue seberani itu nampar gue dan parahnya di depan orang banyak. Gue kerasa kecewa sama papah Frey. Dia bilang kalau gue udah bawa pacar dia gak bakal lanjutin perjodohan itu. Tapi ini apa?"

"Yah siapa tahu kalian cocok mas."

"Gak bakallan. Toh si centil itu udah punya pacar juga. Keliatan aja pacarnya sayang banget."

"Iyadeh emang beruntung si mba centil. Gak kaya gue gak ada cowok yang benar sayang ke gue."

"Lah itu si Fathur suka sama lo Frey."

"Nah mulai ngawur lagi ini lo mas."

"Gue gak bohong kali Frey. Gue juga laki, tahu mana pandangan dia tertarik sama perempuan atau gak."

"Ya tapi kan mas Fathur udah gue anggep mas buat gue."

"Tiap hari nih ya, Fathur sering curhat ke gue gimana cara buat perempuan nyaman dsb. Curhat juga tentang lo."

"Udahlah kok malah bahasnya gak jelas sih. Sekarang diperjelas lagi mas, nasib gue gimana nih, lo sih tiba-tiba ngaku gue calon istri lo."

"Urusan itu pikir lagi nanti. Gue mau nganter lo pulang dulu aja. Ini udah malem banget Frey."

"Okedeh mas. Yuk pulang."ajak gue balik ke mas Belva. Lantas gue pun pulang balik ke kost dianter menggunakan motor kesayangan mas Belva dalam suasana gelapnya malam bertabur bintang berkelipan.

Terima kasih sudah membaca cerita ini.
Mohon bila berkenan yuks beri vote dengan klik bintang ya guys. Bila ada kritik dan saran, bisa kirim komentar yang bijak juga.

My Sweet Polar Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang