44

5.9K 335 4
                                    

Author

Caffe Usang Tak Lekang

"Tumbenan lo ngajak gue nongkrong santuy di caffe?"tanya Belva ke arah Reza.

"Pengin aja."balas Reza seperti biasa kalem.

"Lo mesti mau minta jurus supaya buat Freyfa tambah cinta sama lo kan yaa?"

"Ngawur."

"Alah kemarin aja minta cara jitu sama gue. Berhasil kagak?"

"Iya."

"Nah gitu dong. Jangan gengsi kalo mau biar Freyfa semakin klepek-klepek sama lo minta sarannya sama gue."

"Mahir banget tentang cewek."

"Yoii man Belva gitulohh."

"Lo emang prakteknya udah sering pacaran ya?"

"Gue dari dulu gak pernah serius sama cewek. Giliran serius cinta eh dikhinati. Sakit cuy."

"Coba lo liat dari segi Raya Bel."

"Kenyataannya dia gak anggep gue lebih dari apapun. Bahkan dia sakit parah aja ceritanya sama lo bukan sama gue."

"Dia gak mau buat lo khawatir Bel."

"Tapi ya gak gini juga. Malah buat gue semakin gak guna beneran."

"Lo kan anak psikolog Bel. Tahu kalo Raya pasti ngalamin depresi dan mencoba untuk memperbaiki kehidupannya yang dulu rusak. Coba deh lo pahami dia kasih kesayangan yang tulus dsb."

"Emang dari yang gue lihat dan semakin berpikir jauh, nyatanya Raya keliat tegar tapi dibalik itu rapuh dia."

"Nah lo coba pahami baik-baik daripada ngejauh gak jelas gini. Giliran nanti kehilangan nyesel lo Bel."

"Bahasanya lo Rez. Ya gak mungkinlah gue kehilangan Raya."

"Tuhan punya garis takdir masing-masing Bel."

"Iya juga ya Rez. Tapi Raya mau maafin gue gak ya? Secara kemarin gue mempermalukan dia depan umum."

"Katanya tau soal cewek."

"Yakan lo udah punya istri lebih berpengalaman dong."

"Temuin dia, saling ngomong baik dengan tulus deh."

"Okey. Eh btw Freyfa tumbenan gak ikut makan ke sini."

"Oh iya dia lagi ke sini. Katanya mampir sebentar kemana gitu."

"Hadeh adik emang ya. Urusan makan nomer satu."

"Gini-gini istri gue ya Bel."

"Woy santuy mas Bro."ucap Belva yang di balas tatapan mengerikan dari Reza.

Di lain sisi

"Gue takut kalo jujur nanti Belva tambah kecewa Frey."ucap Raya ke Freyfa dengan raut cemas ketika hendak menghampiri Reza dan Belva yang sedang duduk di kursi caffe.

"Udah rileks tenangin diri mba. Yooks."ajak Freyfa ke Raya sambil menggenggam tangan Raya.

"Assalamualaikum yuhuuuu."salam Freyfa ke kursi Reza dan Belva. Sedangkan Raya mah daritadi cemas-cemas khawatir deh.

"Waalaikumsalam. Duduh gih sini."ajak Belva.

"Loh ya mas, gue mau quality time dulu nih sama mas Reza. Gak papa ditinggal kan ya? Yaudah deh bye bye."langsung saja Freyfa menarik tangan Reza mengajaknya keluar dari caffe meninggalkan Belva dan Raya yang kini sedang duduk berhadapan tetapi saling membisu.

"Gimana keadaan lo?"tanya Belva ke arah Raya dengan dingin tapi hati ambyar🤪

"Alhamdulillah baik. Kamu?"

My Sweet Polar Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang