3

11.9K 846 4
                                    

"Assalamualaikum. Halo ya ini Freyfa anak hukum."sapa gue di panggilan telepon entah nomor siapa yang nelpon ke gue.

"Wa'alaikumsalam. Halo Frey. Ini gue Fathur. Bisa ketemuan kagak hari senin di Gedung Rapat bahas persiapan demo bulan depan?"tanya Mas Fathur yang ternyata nelpon gue.

"Oke. Siap laksanakan Pak Presiden."balas gue ke Mas Fathur. Lalu pembicaraan telepon pun berakhir.

"Woy Frey..!"ucap Arabela dengan tangan menepuk keras bahu gue yang langsung buat gue terkejut mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Apa?"

"Siapa yang nelpon Frey?"

"Mas doi lo ngajak gue ketemuan nih."

"Pokoknya gue harus ikut. Lo gak boleh nikung ya Frey!"

"Selama janur kuning belum melengkung. Di mana ada jalan boleh dong kita tikung?"tanya gue ke Arabela dengan nada menggoda yang malah di balas muka jutek dan marahnya.

"Jangan marah yaelah Bel. Gue bercanda kali."jelas gue ke Arabela sambil menggoncangkan pundaknya.

"Siapa juga yang marah."balas Arabela ketus ke gue.

"Itu marah Arabela sayang. Mohon maaf ya Bel."

"Ada syaratnya tapi."

"Yaudah deh apa syaratnya? Jangan aneh-aneh loh Bel."

"Lo harus malam minggu ini nemenin gue nginep di rumah gue."

"Yaelah gitu doang. Ayuk dah kita berangkat sekarang aja."balas gue ke Arabela yang memang hari ini malam minggu.

.........

"Akhirnya sampai juga. Gila lo Frey! Kendarain motor kebut kebuttan. Gue bonceng lo hampir jantungan. Untung kagak punya riwayat jantung."ungkap Arabela setelah kita sampai di rumahnya yang wow mewah keren gini bikin pengin.

"Ya maaf Bel. Kalo malam minggu ini tuh banyak orang nongkrong gitu. Gue takut ada kumpulan orang yang gak benar kejar gitu. Terus begal kita gimana hayoo."

"Yaelah Frey. Kurangin makanya nonton film di TV. Orang malam minggu ya pantes ramai tongkrongan Frey. Beda kali sama kita yang jomblo diam diri di rumah."

"Sak karepmu Bel. Masuk yuk dah."ajak gue tanpa tahu malu langsung membukak pintu rumah Arabela.

Ceklek....

"Eh... Mas Reza. Assalamu'alaikum Mas."sapa gue ke Mas Reza dengan nada kaget. Secara pas gue bukak pintu langsung muka ganteng Mas Reza nongol pas didepan mata coba.

"Wa'alaikumsalam."balas Mas Reza yang lalu menuju ke tangga ke kamarnya mungkin.

"Woy Frey napa berdiri diam gitu di depan pintu... ayook masuk."ucap Arabela membuyarkan lamunan gue.

"Keren juga rumah lo Bel."ucap gue ke Arabela di saat kita menuju kamar Arabela yang terletak di lantai dua.

"Nah silakan masuk Freyfa. Langsung drakor atau mau ngapain dulu?"tanya Arabela yang malah tiba tiba perut gue bunyi...

Pfffttt....

"Udah ke dapur dulu aja ayok buat makan malam."ajak gue ke Arabela yang diangguki olehnya.

"Mas, malam minggu gak keluar rumah?"tanya Arabela ke Mas Reza saat kita bertemu dapur.

"Males."jawab Mas Reza yang langsung meneguk air minum yang diambil dari kulkas di dapur. Yang pasti si dia minum sambil duduk, maklum mahasiswa kedokteran😅

"Gue sama Freyfa mau masak ini Mas. Mas makan di rumah aja. Gak usah beli ya."ucap Arabela lagi ke Mas Reza. Yang malah cuma diangguki olehnya.

"Cuacanya lagi dingin gini nih. Kita buat mendoan, sup ayam sama wedang jahe ayook."

"Oke Frey. Lo ambil bahan di kulkas dulu aja ya. Gue mau ke kamar bentar."balas Arabela yang langsung pergi menuju kamarnya meninggalkan gue yang secara gak langsung berdua bersama Mas Reza yang lagi asyik kupas apel.

"Nah semua bahan udah ada. Bela lama banget sih."

"Eh Frey sorry lama nih. Udah mulai masak rupanya. Tadi gue cek HP ada yang ngingetin gue, kalau rupanya gue diundang di ulang tahunnya tetangga deket rumah malam ini."jelas Arabela yang tiba-tiba datang ke dapur memberikan penjelasan yang mengagetkan buat gue.

"Yaudah gue ikut, gak jadi masak aja Bel."

"Gak lama di sana Frey. Mending lo masak di bantu mas gue tuh jago masak juga. Nanti gue balik cepat langsung makan bareng deh."

"Yaudah deh. Have fun Bel. Ucapin barakallah fi umrik dari Freyfa sahabat Arabela yang manis ini. Semoga yang tersemogakan di semogakan sama Allah. Aamiin."doa gue buat tetangga Arabela yang lagi ultah sambil kedua tangan gue mengusap muka.

"Okey deh. Gue sampaiin."

"Mas Reza. Itu sahabat Ara di bantu masak biar cepat selesai ya. Ara pergi bentar kok."ucap Arabela ke Mas Reza yang terlihat sedang memakan potongan apelnya.

"Oke. Hati-hati."balas Mas Reza ke Arabela yang kini malahan mulai menuju ke gue.

Terima kasih sudah membaca cerita ini.

Mohon bila berkenan yuks beri vote dengan klik bintang ya guys.

Bila ada kritik dan saran, bisa kirim komentar yang bijak juga.

My Sweet Polar Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang