25

7.3K 443 10
                                    

"Mas mampir bentar ke pasar tradisional yakk."perintah gue ke mas Reza saat di perjalanan yang cuma diangguki olehnya.

Oh iya tak lupa gue nunjukin arahnya yak. Yakali mas reza tahu jalannya ke sini aja juga jarang.

Pasar Tradisional

"Mas langsung ke toko jajanan tradisional itu."

"Bu saya beli ondol-ondolnya 5 ribu, tahu bulatnya 10 ribu. Combronya 3 ribu. Kleponnya 5 ribu. Gethuknya 10 ribu. Oh iya dawet ayunya 5 bungkus ya bu."ucap gue ke ibu penjual jajanan tradisional.

"Oke siap mba. Ini dawetnya mau ditunggu atau ditinggal dulu?"

"Oh iya di tinggal dulu aja sama titip jajanan yang saya pesen ya bu. Mau makan dulu di sebelah sana bu."

"Oke siap mba."

"Mas ke sana dulu yuk makan pecel legenda nya pasar sini."ajak gue sambil menarik tangan mas Reza.

"Bu beli pecel sama kupat dan mendoannya di potong potong 2 piring makan sini ya."

"Siap mba."balas ibu penjual pecel.

"Silakan di nikmati."

"Gimana mas? Enak gak pecelnya?"

"Enak."balas mas Reza setelah mengunyah pecelnya.

"Nah udah selesai makan. Yuk ambil pesenan jajan nya mas."ajak gue ke mas Reza untuk ke stand penjual jajan tadi yang sebelumnya mas Reza bayar pecel dulu yak.

"Permisi bu. Saya mau ngambil pesenan saya. Ini totalnya berapa ya bu?"tanya gue ke ibu penjual jajan.

"Total 70 ribu mba."

"Ini bu."ucap mas Reza sambil menyerahkan uang 70 ribu.

"Wah terima kasih mas Reza."ucap gue ke mas Reza yang cuma di balas senyuman dan tak lupa dia mengelus rambut gue halus.

"Habis ini langsung pulang ke rumah kan mas?"

"Mampir dulu ke toko perhiasan ya."

"Lho mas suka pakai aksesoris gituan? Atau buat mba centil itu?"tanya gue kepo ke mas Reza. Secara dia kan laki.

"Buat cincin pernikahan kita."balas mas Reza lantas sekarang fokus mengendarai kendaraannya dengan gue diboncengannya.

Toko Perhiasan

"Silakan datang. Mau beli perhiasan model apa mba?"

Sedari tadi gue bingung coba mau beli model apa gitu.

"Yang itu mba."suruh mas Reza sambil menunjuk model cincin sepasang yang menurut gue keren elegan.

"Silakan di coba dulu mba dan mas nya."

"Udah fiks itu aja mas. Yuk pulang."ajak gue ke mas Reza.

"Sama kalung yang itu mba."tunjuk mas Reza ke arah kalung yang tampak keren.

"Wah buat apa itu kalungnya mas?"

"Ini mas?"tanya mba penjual perhiasan.

"Iya mba. Ini buat pembayarannya."ucap mas Reza sambil menyerahkan kartu kreditnya sebelum mba penjual mengatakan harganya.

Emang ya kaum kaya berduit beda sama gue apalah yang gini di kasih cincin aja syukur eh ditambah di kasih kalung. Lumayan rezeki nomplok.

"Terima kasih telah membeli produk kami."ucap mba penjual perhiasan sambil menyerahkan kartu kredit mas Reza dan juga perhiasan pembeliannya.

"Di simpan kamu dulu."perintah mas Reza ke gue yang gue angguki. Lantas kita pun langsung menaiki sepeda motor untuk pulang. Oh iya sebelum pulang sempet heran sih, masa mas Reza tadi mampir dulu ke toko bunga. Gue mah manut aja sama dia.

Pemakaman

"Yuk ikut."ajak mas Reza sambil menggandeng gue memasuki pemakaman umum.

"Assalamualaikum bunda. Gimana kabarnya. Lama ya Reza sama Arabela dan ayah ke sini. Maaf ya bun. Oh iya bun, Reza udah punya istri bun. Sesuai kriteria yang bunda pengin kok. Bunda kangen gak sama Reza? Reza kangen ini sama bunda."ucap mas Reza lebih seperti curhat ke arah makam bunda nya mas Reza.

"Oh iya assalamualaikum juga bunda. Ini Frey yang dulu waktu SMA pernah main ke rumah Arabela lho. Bunda pasti udah kenal. Tapi sayang ya bun, dulu waktu ke rumah gak pernah tahu kalau ternyata Arabela punya mas yang hebat gini. Frey aja gak nyangka udah nikah sama mas Reza ini bun. Oh iya bun, Arabela pernah curhat sama Frey lho bun. Katanya Arabela sayang sama bunda gak bakal pernah hilang. Dia juga kalau kangen bunda suka nya liat langit. Katanya di atas sana ada bundanya. Arabela lucu ya bun."

Mas Reza pun mengajak gue berdoa. Lantas dia pun meletakkan bunga di samping nisannya dan tak lupa mengecup lama.

"Frey sama Mas Reza pulang ya bun. Assalamualaikum bunda."

Terima kasih sudah membaca cerita ini.

Mohon bila berkenan yuks beri vote dengan klik bintang ya guys.

Bila ada kritik dan saran, bisa kirim komentar yang bijak juga.

My Sweet Polar Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang