41

6.1K 385 6
                                    

Awas ada beberapa typo wkwk

Gak kerasa aja mas Reza tadi siang udah lulus tinggal koas nih. Emang yang namanya otak einstein mah beda. Temennya masih kuliah dia lulus cuma berapa tahun doang.

Untuk merayakan kelulusan, sebenarnya sih suruh gue ya, gue undang aja mas Fathur, mas Belva, mba Raya sama dua sekawannya mas Reza buat makan malam di rumah. Itung-itung syukuran gitu.

"Woy Bela, bantuin gue bawa alat bakar sama daging ini. Jangan malah mojok berdua sama mas Fathur woy!"teriak gue ke arah Arabela agar bantu gue bawa peralatan bakar membakar di halaman belakang.

Lumayanlah halaman belakang yang dulu cuma rerumputan gak terawat, kini udah gue pimpin sulap jadi halaman yang penuh bunga bermekaran dan suasana yang lebih berwarna pokoknya.

"Nih Belva curang masa udah ngambil 6 tusuk. Gue aja belom ambil satupun."keluh mba Raya sambil mencubit keras lengan mas Belva.

"Makanya jangan asyik gibah lo."balas mas Belva tanpa bersalah malah ngambil tusukan sate yang ada dipiring mba Raya.

"Kita mah gak gibah dong mas. Tapi kita lagi bahas soal fashion lhooo..."balas gue ke mas Belva gak terima.

"Wahhh sebuah keajaiban ini. Adik manis gue bahas fashion? Lo lagi gak sadar yaa? Biasanya juga urusan makan doang yang dibahas."ledek mas Belva songongnya.

"Yakan masa mas Reza ganteng gue buluq. Ya malu lah kalo mas Reza bersanding jalan bareng gue."balas gue ke mas Belva tanpa malu wkwk.

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

"Lho napa pada ketawa semua sih."ucap gue gak terima melihat semua pada ketawa kecuali mas Reza yang malah gue liat lagi asyik bakar sate.

"Yaelah nih gue tanya ke Reza. Za lo emang malu kalo bersanding sama Freyfa yang katanya buluq ini?"tanya mas Fathur ke mas Reza.

"Gue terima apa adanya."balas mas Reza sambil sekilas gue lihat senyumin gue sekilas awowkwowk🥰

Acieee cieee

"Udah nih daripada ledek ledek gini. Gimana kalo main truth or dare aja yook."saran Arabela ke semua.

"Waah boleh ini. Gue puter botolnya ya."ucap mas Tedy lantas memutar botol.

Stop

Tepat berhenti ke arah siapa hayooo

"Truth or dare?"tanya kita semua ke mba Raya.

"Truth aja deh."balas mba Raya.

"Oke sekarang lo lagi cinta sama siapa?"tanya mas Belva mengarah mba Raya dengan tatapan selidik cuyy.

"Lagi gak cinta sama siapa siapa. Gue lagi berusaha mencintai Allah dulu."balas mba Raya mantappss.

"Waah salut ini."celetuk gue ke mba Raya.

Botol pun berputar kembali.

Stop

Berhenti mengarah ke.......

"Yeay mengarah ke mas Belva. Pokoknya mas Belva harus dare!"ucap gue ngeyel ke mas Belva.

"Yaah gue maunya truth aja deh. Kalo dare nanti lo neko neko."balas mas Belva tak terima.

"Lo laki yang gentle dong Bel."ledek mas Tedy ke mas Belva yang akhirnya maa Belva nurut juga.

"Oke dare nya lo harus ungkapin cinta terpendam lo sekarang sama cewek yang lo sukai."suruh mas Fathur ke mas Belva sesuai kesepakatan kita.

"Yaelah dari jaman dulu gue gak pernah cinta cintaan kali."balas mas Belva santuyy.

"Lo gay ya Bel?"tanya mas Rasya nagwur.

My Sweet Polar Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang