33

6.6K 441 1
                                    

Mata yang terus terpejam ini, akhirnya bisa gue buka. Hal pertama yang gue lihat, ada mas Reza yang duduk di sebelah gue sambil memegang tangan gue dengan mata terpejam.

Suasana pagi yang masih sunyi, disertai aroma rumah sakit begitu khas dan tak lupa ruangan serba putih.

"Eh udah bangun Frey. Mana yang sakit?"

"Mau minum mas."balas gue lantas mas Reza menyerahkan segelas minum.

"Alhamdulillah udah siuman."

"Iya alhamdulillah mas. Ini Arabela dan teman lainnya kemana mas?"

"Udah aku suruh pulang kasihan kalo ketinggalan kuliah. Kalo Arabela lagi pulang ke rumah ayah sebentar."

"Berarti teman-teman udah tahu dong hubungan kita?"

"Gak kok."

"Kok bisa mas?"

"Jangan dipikirin. Baru siuman istrirahat dulu. Mau maem bubur atau apa?"

"Mau nasi uduk mas. Sama tahu bulat jangan lupa ya."

"Iya."balas mas Reza mengiyakan keinginan gue tanpa protes dan langsung menghubungi Arabela supaya membeli pesanan.

Emang gini salah satu keuntungan punya suami kalem ya manut aja sama istri.

"Oh ya mas, ayah sama bunda gak dikabarin kan?"

"Udah kabarin kok. Tapi aku suruh gak usah ke sini. Kasian jauh."

"Nah sip peka banget sih kamu nya mas."balas gue sambil tertawa seolah bangun siuman kaya orang sehat biasa. Padahal kalo kalian tahu daritadi gue pusing tapi gak mau ngomong. Takut di suntik dsb soalnya.

Ceklek

"Assalamualaikum. Diem-diem bae nih. Arabela datang. Yuhuyyy akhirnya mba ipar udah bangun dari mimpi indahnya."

"Waalaikumsalam."balas gue bebarengan sama mas Reza.

"Duduk sini Bel. Mana nasi uduk sama tahu bulatnya?"

"Weh sans dong. Baru sadar mintanya nasi uduk. Pake tahu bulat lagi."

"Ya kan makanan favorit tiada tara. Ini tahu bulatnya kasih bumbu pedes gak?"

"Gak dong. Lagi sakit gak baik buat kesehatan Frey."peringat Arabela ketika gue sudah membuka makanan sambil pastinya posisi gue duduk yaps.

"Iyadeh. Lo udah makan belum?"

"Oh iya sampe lupa. Gue mau makan bubur ayam aja di deket rumah sakit. Nih mas, nasi uduk satunya buat mas. Itu kasihan Frey disuapin napa."perintah Arabela ke mas Reza lantas Arabela pun melesat meninggalkan gue dan mas Reza dalam keheningan lagi dan lagi.

"Sini."ucap mas Reza berniat mengambil bungkusan nasi uduk.

"Suapin yang banyak ya mas. Biar aku yang megang tahu bulat. Jadinya kemakan semua."

"Iya."balas mas Reza sambil menyuapkan nasi uduk yang beneran manteman dalam porsi sendok penuh coba.

"Mas juga makan. Biar ganti gantian gitu. Gak papa kan satu sendok sama aku?"tanya gue ke mas Reza yang malah dia beneran lakuin satu sendok bareng.

Dret... Dret... Dret...

HP gue bunyi nih.
Wah ternyata dari bunda tercinta uhuy.

"Assalamualaikum. Hallo iya bunda. Ini Freyfa dalam keadaan sehat wal afiat tanpa cela."

"Waalaikumsalam. Syukur deh bunda seneng denger kamu cepet pulih sehat."

"Yo pasti bun. Kan kalo sakit Frey makannya tambah ++. Biar penyakit pada hempas."

My Sweet Polar Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang