zea
umm..
asela?ya?
tau ga jay kemana?
hah?
jay janjian sama gue tadi, tapi gue udah nunggu dia sejam belom
dateng juga, lo tau dia kemana?
asela meletakan handphonenya diatas meja tempat ia makan. matanya saat itu juga langsung menatap tajam mata jay, lelaki yang sedang makan malam bersamanya di sebuah kafe.
“kenapa lo liatin gue gitu, sel?” tanya jay ketika sadar bahwa dirinya terus ditatap oleh asela.
asela menarik nafasnya dalam-dalam, “kenapa lo pergi sama gue kalo udah janjian sama zea, sih? dia udah nunggu sejam, jay. keterlaluan lo.”
asela menahan kesalnya, ia tidak menyalahkan zea yang entah kenapa bertanya padanya. asela menyalahkan jay yang seakan melupakan janjinya dengan sang pacar.
apalagi jay mengajak asela dengan santainya.
bukannya menjawab, jay malah terkekeh, membuat tingkat kekesalan asela menaik saat itu juga.
“kenapa lo ketawa?”
“gapapa, lucu aja liat lo marah-marah. lo tau ga? zea lagi dideketin mantannya, mereka deket dari awal gue pacaran sama dia. gue baru tau sekarang, sel.” suara jay merendah, kepalanya menunduk.
okay, setelah mendengar jawaban jay, asela tidak terlalu menyalahkan jay. jay mungkin kecewa, itu hal yang wajar.
“terus... gimana?” tanya asela, mencoba membuat jay tidak terlihat seperti orang putus cinta. mukanya minta dikasiani soalnya.
“ya gue mau gimana lagi? kalo zea maunya putus ya putus aja, gue—”
“sinting lo, ngga ya, gaboleh putus. mau ngga mau, lo harus omongin sama dia, baik-baik. jangan main putus..” asela menyela ucapan jay. dirinya mungkin terdengar memberi semangat, padahal...
“gue gamau lo nahan-nahan perasaan lo lagi, sel.”
-bellysunoo-
gatau, ak pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] friendshit, jay
Fanfictionkatanya, cewek sama cowok ngga mungkin cuma sahabatan. [ short ver - © lacunea, 2020 ]