"jay, kita ini apa?"
hah, dengan lancarnya asela nanya begitu. tapi ini benar-benar pertanyaan paling serius, asela juga ngga mau digantung. apalagi setelah jay tau segalanya.
jay tersenyum, perlahan ia menarik jari-jari kecil asela, menggenggamnya pelan dan lembut.
"... sahabatkan, sel?"
asela mengalihkan tatapannya kemana saja asal tak menatap jay yang masih kelihatan menatapnya. rasanya ingin menangis, tapi asela tidak mungkin menangis di depan jay. menurutnya itu memalukan.
apalagi jari-jari masih digenggam hangat oleh jay belum dilepas.
"hei, liat gue lagi dong sel." jay membujuk asela agar menatapnya lagi, entah kenapa asela ingin memaki-maki jay karna masih bisa bicara dengan nada yang terdapat kekehan.
"kalo sekarang kan masih sahabat, kalo besok? atau dua menit lagi?" kata jay sambil memainkan jari-jari asela. untung saja mama dan papa jay sudah tidur, kalau lihat anaknya sok manis seperti sekarang, pasti sudah diledek habis-habisan.
"sekarang liat gue dulu makanya," bujuk jay lagi, membuat asela mulai berani menatap jay walau matanya masih menahan tangis.
"sekarang jam sembilan lebih dua puluh lima, dua menit lagi kita pacaran ya?" kata jay dengan entengnya sambil melihat jam dinding di dekat televisi.
asela makin bingung, ini sebenarnya jay mau apa sih.
"maksudnya apa sih? lo bilang tadi cuma sahabat, terus ngapain bawa-bawa pacar pacaran?" tanya asela kesal, tapi jay hanya menatap asela dengan serius.
"udah dua menit,"
"sel, kita pacaran ya sekarang? maaf kalo gue bikin lo berharap waktu dulu-dulu, maaf kalo gue bikin lo terus-terusan nahan perasaan lo. duh, gue gabisa romantis nih, gimana ya? ah, ya pokonya kita pacaran aja ya sekarang? allahu, gue malu banget sel..." jay terus ngomong, keliatan salah tingkah.kali ini asela yang ketawa, tingkah jay memang ada ada saja. tapi semuanya membuat asela senang, tertawa, dan sepertinya akan terus begitu.
"jadi kita pacaran..?" tanya asela, sama-sama malu.
jay tersenyum, semakin erat memegangi jari-jari asela. entahlah, rasa kantuk, rasa malu, rasa deg-degan sudah hilang bagi mereka berdua.
"iya, pacaran."
kalau bisa asela teriak, ia akan berteriak sekencang-kencangnya. tapi ia masih tau malu, ini dirumah jay. antara tidak menyangka dan masih ragu, asela belum mengumpulkan keyakinannya kepada jay.
"lo pasti khawatir, ya? gue serius kok, ngga jadiin lo buat bahan gue move on atau apalah kaya orang macem-macem. gue ngga bakal cuma omong doang, gue bakal buktiin. gapapa kalo lo belum percaya, karna tugas gue bakal bikin lo percaya. duh... gue sayang lo sel.. udah ya, malu.." selesai mengatakan itu, jay memejamkan matanya sambil senyam-senyum.
sekarang sudah resmi, resmi ya!!!
end.
-bellysunoo-
ini beneran end sumpah, beneran. maaf gabisa bikin end yang wow, karna ini juga first story aku.
makasi banyak juga buat kalian yang udah baca book ini padahal apaan cuma menye menye doang :") makasi 3k reads-nyaa! luvU!
oh iya, aku gaakan pernah bosen ingetin kalian vote. vote ya, vote jay kalo bisa :( aku kepengen dia debut bareng jake sama sunghoon :(
eh tapi bakal ada bonus chapter kok.
pada mau ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] friendshit, jay
Fanfictionkatanya, cewek sama cowok ngga mungkin cuma sahabatan. [ short ver - © lacunea, 2020 ]