24

1.7K 220 12
                                    

Aku bakal senang banget kalau kalian menghargai karya saya:)

SEMOGA TERHIBUR & SELAMAT MEMBACA!




"Jangan menipu hatimu sendiri, Sehun!"

"Apa maksudmu?"

"Aku tahu, sedikit demi sedikit kau bisa membuka hatimu untuk gadis lain."

"Aku tidak mengerti maksudmu, Irene."

"Bagaimana rasanya menjadi pelampiasan? Kau sudah merasakannya saat bersamaku, bukan? Lalu kenapa kau melakukannya pada gadis lain padahal kau tahu betapa menyakitkan rasanya saat menjadi pelampiasan."

"Jangan menghakimiku, Irene! Bagaimanapun juga aku belajar darimu bersifat seperti itu."

Sehun hanya menatap datar Irene yang sedang dilanda emosi.

"Jangan pernah memikirkanku lagi. Karena dari semasa hidupku, aku tidak pernah memikirkan bahkan mencintaimu. Aku hanya mencintai Guanlin. Dan kau tahu itu."

"KENAPA KAU BEGITU JAHAT PADAKU, HUH?! KENAPA KAU SELALU MENYAKITIKU?!" Teriak Sehun.

"Karena dari awal aku hanya mencintai Guanlin. Kau yang selalu memaksaku untuk menjadi kekasihmu. Dan aku bersyukur setidaknya setelah aku mati, aku berjumpa dengan cinta pertamaku."

Air mata Sehun luruh begitu saja. Perkataan Irene bagai tamparan telak padanya. Memang benar, ia terlalu berharap pada gadis yang bahkan mencintai pria yang lebih dulu mati.

"Apa kau senang jika aku melupakanmu, Irene?" Lirih Sehun.

"Senang. Senang sekali. Maka dari itu jangan memikirkan diriku, karena aku sama sekali tidak memikirkanmu!"

"Berbahagialah, Sehun!"

Perlahan Irene berjalan menjauh dari Sehun. Dengan gaun putih kebesarannya, gadis itu meninggalkan pria yang sudah terduduk di tanah menangis menatap kepergiannya.

"Jangan pergi, Irene!"

"Irene!"

"IRENE!!"

"IRENE!"

Mata Sehun membuka lebar. Terlihat banyak sekali keringat dan air mata bercucuran.

Sehun berusaha menormalkan detak jantungnya yang berdetak tidak normal dan menghapus air matanya. Ia menutup kedua matanya berusaha melenyapkan bayangan mimpi menyeramkan yang menghantui pikirannya.

"Kenapa kau datang di saat aku berusaha melupakanmu?" Lirih Sehun dengan mata yang masih terpejam.

Sehun kembali memutar memorinya saat Irene belum menjadi mendiang. Saat hampir menghembuskan nafas terakhirnya, Irene mengatakan bahwa sebenarna Irene tidak mencintai Sehun. Irene juga mengakui jika gadis itu mencintai Guanlin, si pria yang sudah mati sebelum Irene. Dan Sehun sudah tau jauh sebelum gadis itu mati.

Dan saat itu juga, Sehun merasakan tamparan telak. Ia pikir semua perjuangannya mampu membuat gadis itu mencintainya. Nyatanya tidak!

PAINFUL [HUNLIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang