Percakapan Cast ICL dan Mamak author

497 6 0
                                    

Laila terus mundur, untuk menghindari Rianti yang siap menancapkan pisau ke perutnya. Tetesan keringat terus mengucur di seluruh tubuh gadis itu.

"Jangan bodoh, Rianti! Jika kamu membunuhku, belum tentu Mas Adnan akan kembali mencintaimu, yang ada dia akan membencimu!"

"Justru itu aku akan membunuh kalian berdua! Biar aku menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Hhhaa!"

"Kalau kami mati, pembaca akan semakin membencimu. Mereka tidak akan lagi membaca cerita ini. Dan judul novelnya bukan Istikharah Cinta Laila, tetapi Kematian si tokoh utama!"

"Hhha ... judul itu lebih menggoda!"

Rianti kembali mengangkat pisaunya. Tubuh Laila sudah mentok di tembok. Gadis itu pasrah dengan apa yang akan terjadi pada dirinya. Jika hidupnya akan berakhir dengan seperti ini, maka ia pasrah dan berharap takdir akan kembali mempersatukannya dengan sang suami di kehidupan kedua nanti.

"Kamu harus matii!" ucap Rianti seraya mengayunkan pisaunya ke perut Laila.

Treeeeeng ....

Seseorang menghalanginya dengan tutup panci besar, sehingga pisau itu terlempar jauh dari Rianti.

"Mamak!" teriak Rianti dan Laila serempak.

"Apa yang kalian lakukan? Apa kalian tidak tahu kalau novel ini akan cetak ke-2? Harusnya kalian kompak satu sama lain, untuk bantu emak promosi novelnya. Bukan malah akan saling membunuh seperti ini."

"Maaf, Mak. Rianti pengen ganti posisiku menjadi pemeran utama dalam novel ini. Jadi, dia berusaha untuk mematikan aku dalam cerita ini."

"Benar itu, Rianti?"

"Iya, kenapa sih Mamak gak jodohin aku sama Adnan dalam cerita ini? Malah menjadikan aku tukang sihir, dan di akhir cerita hidupku tragis banget."

"Kalian itu sama-sama berperan penting dalam cerita ini. Laila sebagai sosok protagonis, dan kamu sebagai antagonis, sama-sama akan membawa pembaca hanyut dalam drama cinta yang mengharu biru."

"Antagonis itu dibenci pembaca, Maaaak!"

"Tapi apa yang kamu suguhkan dalam cerita ini, akan membuat mereka mengerti, bahwa dalam mencintai itu tidak boleh egois. Dan karena keegoisan itulah kamu mendapat hukuman yang setimpal. Nah, semoga pembaca bisa mengambil banyak pelajaran dari cerita yang kalian perankan."

"Memangnya di zaman modern ini masih ada sihir, Mak? tanya Laila.

"Ada, hanya saja mungkin tidak seramai zaman dahulu. Banyak cara yang dilakukan orang-orang tertentu untuk mendapatkan segala keinginannya. Ya, termasuk dengan cara licik seperti itu!"

"Aku jadi belajar banyak dari cerita ini, Mak. Dan bisa aku simpulkan, ternyata buah kesabaran itu tidak ada yang berbuah pahit, pasti isinya manis. Allah selalu menguji terlebih dahulu setiap hamba-Nya, agar tahu sebatas mana kesabaran yang dimilikinya. Setelah itu baru dibalas dengan hal-hal manis dan bahagia," ucap Laila seraya tersenyum manis pada mamak authornya.

"Iya, Mak. Aku juga menyadari satu hal, hidup itu jangan egois dan jangan selalu ingin menang sendiri, karena apa yang akan kita lakukan ke depannya akan merugikan orang lain. Sehingga nanti akan mencelakai diri kita sendiri!" ucap Rianti seraya merangkul mamak author.

"Jadi, kesimpulannya ...."

"Jadilah diri sendiri dan jangan pernah ingin berganti peran menjadi orang lain. Karena kebahagiaan itu akan datang apabila kita selalu bersyukur dan tidak mengusik hidup orang lain," ucap Laila dan Rianti serempak.

"Satu lagi, Mak. Tawakal dan berpasrah diri juga akan membawa kita menjadi pribadi yang kuat. Jangan lupa pula, kalau cinta sejati itu hanya akan ada untuk mereka yang mau bertahan, bukan menyerah dan begitu saja melupakan." Tiba-tiba Adnan ikut nimbrung.

"Aahh terharu, kalian memang yang terbaik. Semoga para pembaca tak hanya sekadar membeli dan membaca novel ini, tetapi mereka juga meresapi isi dan makna di dalamnya."

"Kapan cetak kedua, Mak?" tanya Adnan.

"Masih menunggu tambahan yang list. Semoga ada beberapa pembaca yang mau menyisihkan uang belanja untuk membeli novel kalian, ya."

"Amiiin! Doa kami selalu menyertai, Mak!" ucap mereka bertiga serempak.

"Nah, begini dong rukun dan kompak. Mamak kan jadi senang, insyaallah kalau kita kompak rezeki mendekat!"

"Ayo bantu promosi!"

"Hai ... hai ... saya Adnan, lelaki paling ganteng dan baik hati dalam novel Mak Irma yang berjudul Istikharah Cinta Laila. Aje lali tuku novelnye, ya. Nanti aku kasih bonus ttd-ku deh." 😉

"Ayo ... ayo ramaikan! Insyaallah aku juga nyumbang ttd deh. Laila cinta banget sama mamak-mamak pembaca. Semoga mamak juga cinta sama Laila, ya. Ada bonus cantik dari Laila untuk 5 pemesan pertama."💞💞

"Walaupun aku ini antagonis, tapi kenyataannya aku baik kok. Hanya saja mamak author yang rese itu bikin peran yang jahat untukku. Hiks. Ayo ikut list untuk cetak ke-2, nanti aku kasih kecup bibir deh!" 😂😂

Benar nih gak tertarik dengan tawaran mereka? Ayo ikut list Istikharah Cinta Laila, insyaallah proses cetak cepat. Gak percaya? Bisa tanyakan pada mereka yang sudah ikut Po di cetak pertama. Ada bonus dompet cantik untuk 5 pemesan pertama. Dan khusus cetak kedua ini ada ttd Adnan, Laila, dan Rianti yang akan mengacak-ngacak halaman terakhir novel.😉

Pemesanan bisa lewat shopee

https://shopee.co.id/product/7501611/7738842469?smtt=0.0.9

Atau penulis langsung

Chat.me/083826166272

me/083826166272

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istikharah Cinta Laila (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang