Bab 1

164 32 115
                                    

"Pertemuan kita singkat tapi penuh kejutan"

Wanita cantik melihat pantulan dirinya dari cermin. Senyuman manis juga ia lontarkan untuk dirinya sendiri. Dirinya berpakaian rapi hari ini. Ia akan ke tempat seminar. Apalagi ini hari Minggu. Jadi ia bisa meluangkan waktunya untuk mendapatkan ilmu.

Hijab dan gamis yang berwarna abu-abu terlihat sangat cocok di tubuhnya. Setelah cukup, akhirnya ia keluar dari kamar dan tak lupa membawa tas kecil yang berwarna abu-abu juga.

Qolby Maulani, wanita cantik memasuki umur 25 tahun. Qolby sudah menamatkan S-1  Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Hari ini Qolby tak sendiri ada dua sahabatnya yang akan ikut. Mayra dan Arifah. Mereka juga lulusan S-1 Jurusan Pendidikan Agama Islam.

"Saya enggak sabar mau liat pematerinya. Soalnya dari namanya nih pasti orangnya ganteng. Sayang sekali enggak di lihat wajahnya di sini" Ucap Mayra seraya menunjukkan handphone nya.

"Astaghfirullah Mayra. Kita datang ke sana itu bukan lihat pematerinya ganteng atau enggak. Tapi kita ambil ilmunya" Ucap Arifah menasehati seraya menggelengkan kepalanya merasa heran dengan sahabatnya.

Qolby yang mendengar hanya tertawa. "Sudah jangan berdebat. Mungkin Mayra mau cari jodoh disana"

"Setuju. Saya selalu suka kalau Qolby yang bicara. Selalu membela sahabatnya" Ucap Mayra senang seraya senyum-senyum membayangkan jika ia bertemu pria tampan plus idaman disana.

"Halu aja terus kamu" Ledek Arifah.

Akhirnya mereka duduk ditempat yang pas, di tengah-tengah. Banyak orang yang berdatangan. Dan rata-rata adalah kaum wanita berumur 20-an. Hanya beberapa kaum pria nya.

Tiga insan manusia ini masih bercengkrama menunggu acaranya tiba. Mulai dari membicarakan sang pemateri, isi materinya, dan acara mereka selanjutnya.

Acara pun akhirnya mulai dengan munculnya pembawa acara. Dari wajahnya sih masih muda.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Erlangga. Saya akan menjadi pembawa acara untuk seminar hari ini"

"Tema hari ini adalah 'Cintai Dirimu, Maka Cinta yang lain akan Datang'. Aduh, kalau dilihat dari Tema nya sih seru yah. Apalagi ada tentang Cinta. Tapi ini Cintai diri sendiri. Atau mungkin ada dari kalian yang membenci dirinya sendiri?"

Semuanya bersorak heboh. Semenarik itukah kata Cinta? Pikir Qolby. Ia datang kesini untuk mencintai dirinya sendiri lebih baik lagi. Itu alasannya.

"Baiklah langsung saja kita akan masuk acara yang ditunggu-tunggu. Kepada sang pemateri, dipersilahkan waktu dan tempatnya"

Sang Pembawa Acara duduk di tempatnya dan naiklah seorang pria dengan setelan sederhana tapi mampu membuat Wanita didalam gedung ini bersorak histeris. Pria itu mengenakan Koko putih dan celana panjang kain warna hitam. Dan tidak lupa peci hitam melekat di kepalanya.

Pria itu tersenyum menyapa para tamu. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Amri Nufail Syairazy. Disini saya ingin membagikan pengalaman maupun ilmu yang saya dapat dari Pesantren"

"Dari Tema 'Cintai Dirimu, Maka Cinta yang lain akan datang'. Apa di dalam benak kalian saat mendengar tema ini?" Tanya Amri seraya melihat para tamu.

Qolby mengangkat tangannya. Amri melihat nya. Untuk sepersekian detik, Amri mengangumi Wanita cantik itu. Amri perlahan memejamkan matanya lalu kembali terbuka setelah detak jantung nya kembali normal.

Amri tersenyum, "Baiklah, apa pendapat kamu?"

Qolby berdiri dari duduknya. "Nama saya Qolby Maulani. Menurut saya Jika kita bisa mencintai diri sendiri, maka orang lain juga akan mencintai kita. Karena Mencintai diri sendiri adalah hal yang dasar dalam cinta. Itu pendapat saya. Terimakasih"

Istikharah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang