Mentari pagi menyambut hari pertama Amri dan Qolby menjadi sepasang suami istri. Amri meregangkan otot-otot yang kaku. Apalagi bagian paha karena tertimpa kepala Qolby.
Qolby membuka matanya. Qolby masih diam menatap Amri dari bawah. Menatap wajah Amri baru bangun tidur. Rambutnya sedikit acak, tapi tetap tampan di mata Qolby.
"Assalamualaikum sayang" Panggil Amri seraya mengusap lembut pipi Qolby.
Qolby terkejut saat Amri memanggilnya sayang. Tapi, Qolby tidak protes. Ini adalah awal mereka, mungkin Amri tidak ingin terlihat canggung.
"Waalaikumussalam" Jawab Qolby seadanya lalu merubah posisinya menjadi duduk.
"Saya mandi duluan. Mau ke Masjid" Ucap Amri seraya keluar dari ruang kerja.
Qolby mengikuti Amri keluar. Tapi berhenti saat Amri masuk kedalam kamar mandi. Qolby pun kembali ke kamar mempersiapkan pakaian sholat buat Amri. Mulai dari Koko, sarung, dan peci. Semuanya ia letakkan di tempat tidur.
Amri kembali ke kamar dengan wajah yang segar dan wangi. Amri tersenyum saat melihat pakaian sholat sudah tersusun rapi di tempat tidur. Qolby giliran masuk kedalam kamar mandi.
Amri keluar dari rumah menuju Masjid dekat rumahnya. Tidak lupa sebelumnya mengunci pintu. Sebelumnya ia juga sudah pamitan dengan sang istri.
Qolby menjalankan kewajiban sholat subuh sendirian di rumah. Tubuhnya wangi dan segar setelah mandi.
Setelah selesai sholat, Qolby berkutat dengan alat-alat dapur. Pagi ini ia ingin masak nasi goreng pedas dan ayam goreng. Bau masakan sangat harum khas nasi goreng di Indra penciuman.
Setelah selesai, Qolby memindahkan nasi goreng ke piring untuk dirinya dan Amri. Menuangkan dua gelas air putih. Tidak lupa meletakkan sendok di samping piring.
"Alhamdulillah selesai"
Qolby memilih duduk di sofa. Menghidupkan TV dan memilih menonton acara berita. Walaupun tidak terlalu suka tapi hanya itu yang bisa di tonton.
Qolby mendengar suara pintu yang di buka. Dengan langkah cepat berlari kearah pintu depan. Memasang senyum manis saat Amri masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum" Salam Amri seraya masuk kedalam rumah.
"Waalaikumussalam. Silahkan masuk pemilik rumah" Ucap Qolby mengikuti Amri dari belakang, seperti anak ayam yang mengikuti induknya kemanapun.
Amri melepaskan pecinya di meja makan. Duduk di salah satu kursi. Qolby pun juga duduk di depan Amri.
"Silahkan makan Amri. Maaf yah kalau cuman ini yang saya masak. Tadi rencananya mau masak banyak tapi takut enggak siap pas Amri udah pulang" Ucap Qolby lalu minum air hingga setengah.
Amri tersenyum kecil. "Terimakasih banyak. Ini udah cukup. Lagipula kita kan cuman berdua. Jadi, ini lebih dari cukup"
Amri memimpin doa dan di aminkan oleh keduanya. "Saya makan yah" Suapan besar nasi goreng masuk kedalam mulut Amri. Amri mengunyah seraya merasakan hangatnya nasi goreng.
Setelah mengunyah suapan pertama Amri berkata, "Ini mau saya komentar atau enggak? Tanya Amri saat melihat Qolby yang menatapnya sedari tadi seolah-olah minta komentar dari nya.
"Iya. Itu yang saya tunggu" Mata Qolby berbinar.
Amri berpikir sejenak untuk beberapa saat. "Nasi gorengnya pedas, saya suka. Nasi nya juga masih hangat. Bumbunya pas, terasa banget. Ayam goreng nya juga masih enak. Krispi dan renyah. Daging ayamnya juga matang. Jadi dengan ini saya memutuskan... Kamu lulus masak nasi goreng pedas dan ayam goreng. Selamat ibu Qolby" Ucap Amri seraya memberikan dua jempol kepada Qolby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istikharah Cinta
SpiritualBersaksi cinta diatas cinta Dalam alunan tasbihku ini Menerka hati yang tersembunyi Berteman dimalam sunyi penuh do'a Sebut namaMu terukir merdu Tertulis dalam sajadah cinta Tetapkan pilihan sebagai teman Kekal abadi hingga akhir zaman Istikharah ci...