⛓️ Hai Tenggara update lagi nih! Sebelum lanjut baca, jangan lupa vote dan spam komen di setiap paragraf yaa! Bantu salin link dan rekomendasikan cerita ini juga ke orang-orang. Thanks-!
Tembus 2k komentar di chapter ini, aku up next chapter. Semangattt!!
#POTD
Pergi bareng Awan beli pot semen
Hai kawan! Jangan lupa vote komen-oOo-
Kuda besi berwarna hitam yang dikendarai oleh Tenggara melaju dengan kecepatan sedang. Suasana jalan yang macet berkepanjangan membuatnya harus mencari jalan alternatif lain supaya cepat sampai tujuan.
Sepanjang perjalanan, pikiran Tenggara melayang entah kemana. Berbagai persoalan melintas begitu saja dalam benaknya. Ia sempat termenung dalam lamunannya beberapa saat.Crystal Zamora.
Membayangkan namanya saja sudah membuat Tenggara muak.
Setelah pengkhianatan yang telah dilakukan gadis itu dibelakangnya, Tenggara benar-benar sudah mengunci rapat pintu maafnya.
Entah apa isi otak dari kepala perempuan itu, yang pasti Crystal sama sekali tidak punya rasa malu dan rasa bersalah atas kesalahannya tersebut.
Ia justru memanfaatkan kekuasaan Ayahnya—Edward sebagai jalan pintas untuk bisa mendapatkan Tenggara kembali dalam pelukannya.
Terlebih lagi, Timor yang gila uang itu tak segan-segan untuk menjadikan Tenggara sebagai jaminan proyek bisnisnya dengan Edward.
Benar-benar definisi 'pria gila uang'. Padahal keluarga Alvredo sudah sangat cukup kaya. Warisannya pun tidak akan terancam jika sewaktu-waktu perusahaannya mengalami kebangkrutan.
Hingga jeritan suara klakson dari pengemudi taxi tepat dibelakang Tenggara membuyarkan lamunan lelaki itu.
Sial. Ternyata sudah lampu hijau. Pantas saja pengendara-pengendara di belakangnya terus menerornya dengan sahutan klakson.
Tenggara lantas menancap pedal gas, dan langsung memutar stir belok kanan di persimpangan jalan.
Setelah 5 menit menempuh waktu perjalanan, akhirnya Tenggara sampai di pekarangan rumahnya.
Mewah dan besar.
Mungkin itu sudah cukup untuk mendefinisikan bangunan yang ada di depan mata Tenggara saat ini.
Kemudian cowok itu mematikan mesin motornya, mencabut kunci lalu melangkah dengan santai menuju pintu utama.
Dua orang asisten laki-laki yang kebetulan berada di depan pintu utama itu lantas dengan sigap langsung membukakan pintu untuk anak majikannya tersebut.
"Silahkan den. Tuan Timor sudah menunggu di dalam," ujar salah satu asisten.
Tenggara mengangguk samar.
-oOo-
Jarum jam lemari jam antik yang berdiri tegap di sudut ruangan itu telah menunjukkan pukul setengah sembilan malam.
Suara dentingan jam tiap detik menghiasi suasana ruangan yang membisu tanpa suara. Sangat tenang, sampai terasa canggung jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENGGARA
Teen FictionVIRILITER 🏴☠️ SERIES Insiden kematian seorang gadis remaja di pesta ulang tahun Tenggara menorehkan guncangan trauma di kehidupan Tenggara selama enam bulan terakhir ini. Rasa bersalah serta penyesalan atas tragedi tak terencanakan itu seolah sud...