4. INVITATION

1.3K 406 1.3K
                                    

⛓️ Hai Tenggara update lagi nih! Sebelum lanjut baca, jangan lupa vote dan spam komen di setiap paragraf yaa! Bantu salin link dan rekomendasikan cerita ini juga ke orang-orang. Thanks-!

Tembus 2k komentar di chapter ini, aku up next chapter. Semangattt!

#POTD
Makan coklat sama Aca
Selamat membaca!

-oOo-

"Aduch, panas bingitt. Pak Satya gimana sich, masa ai yang cangtip cetar membahana ginich dibiarin panas-panasan. Gak banget dech." keluh si lambe turah sekolah, Astuti. Sembari memberikan kode pada Mae untuk segera menadahkan payung ke atas kepalanya.

Ken, si lelaki presto manjalita di samping kiri Astuti ikut mengomentari. "PBL PBL PBL PANAS BANGETT LOHKK."

"Heh, badut mampang! Mulut lo itu gak ada remnya ya? Nyerocos mulu kaya dora. Lama-lama gue sumpel juga nih pake kaos kaki keramat gue!" kecam Violet seraya menodongkan dengan jelas benda keramat dengan wangi luar biasanya itu.

Sial, sepertinya kaus kaki itu benar-benar murni tidak pernah dicuci!

Bulan dan Flora yang berada di dekat Violet lantas tak tahan untuk mengukir ekspresi ingin muntah di raut wajahnya.

"Vio! Gila ya lo? Itu kaus kaki atau lap? Udah buluk, baunya nauzubillah lagi!" seloroh Bulan blak-blakan. Dasar kaus kaki shamming!

"Sempak Fir'aun aja kalah baunya sama kaus kaki lo Vi!" kata Flora sembari menjepit hidungnya dengan jari.

Mendengar cibiran dari kedua sahabatnya itu lantas Violet mendekatkan kaus kakinya ke indera penciumannya, guna membuktikan sendiri bagaimana semerbak aroma benda pusakanya tersebut.

Dan- ya! Pernyataan teman-temannya itu terbukti akurat 100% tanpa boraks dan formalin! Padahal Violet yakin 2 tahun lalu baunya tidak seburuk ini.

Alih-alih membuangnya, Violet justru melemparkan barang miliknya itu ke musuh bebuyutannya dari zaman majapahit, Astuti.

Mamam tuh kaus kaki!

Melihat ketiga duta lambe turah itu heboh sendiri saling melempar dan menghindar dari kaus kaki limited edition kepunyaan Violet, mengundang gelak tawa dari Flora, Bulan, bahkan Violet sendiri.

"Sialan, ngakak banget gue!"

Mendengar perkataan Flora, Astuti yang semakin emosi dikerjai seperti itu lantas melempar sembarang kaus kaki itu hingga mendarat sempurna di wajah Alan. Asem!

Astuti membelalak kaget. "Oemji, Aa Alann!!"

Ia menoleh tajam. "Inich semwuaa gara-gara kalian!" Astuti membengis, menghentakkan kaki, kesal.

Seperkian detik selanjutnya ia langsung balik badan lari menghampiri si-Alan.

Melihat hal itu, Flora, Violet dan Bulan hanya saling melempar tatapan yang kemudian disusul cekikikan.

-oOo-

Pagi-pagi buta sekali kelas XII A IPA sudah di sulutkan suasana gaduh di penjuru sisi kelas.

Bagaimana tidak? Di barisan paling belakang, sudah ada cowok-cowok Viriliter yang tengah bersemayam kumpul nongkrong di pojok kelas. Tak mengherankan bila kini banyak adik kelas perempuan yang mondar-mandir lewat untuk sekadar mencari perhatian melalui jendela.

TENGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang