⛓️ Hai Tenggara update lagi nih! Sebelum lanjut baca, jangan lupa vote dan spam komen di setiap paragraf yaa! Bantu salin link dan rekomendasikan cerita ini juga ke orang-orang. Thanks-!
-oOo-
"Lo berdua kemana aja sih? Gue tungguin lama banget," celetuk Flora sedikit gusar begitu menyoroti kedatangan Violet dan Bulan di kamarnya.
"Lo kaya enggak tau gimana Jakarta aja. Macet Flo, macet!" Violet turut menjawab pertanyaan yang dikemukakan tuan rumah itu.
Flora menyisipkan secarik rambutnya ke belakang daun telinga. "Ya, ya, ya terserah lo. Udah lo berdua cepetan ikut gue ke walk in closet!" titah gadis itu.
Bulan mengernyitkan keningnya. "Walk in closet? Emangnya ada yang salah sama outfit yang kita pake?" Gadis itu menyebarkan pandangannya ke sekujur tubuhnya.
Flora memegang dagunya. "Umh—enggak salah juga sih. Tapi, kaya kurang cocok aja buat dipake ke Sirkuit."
"WHAT? Wait, wait, wait. Lo bilang apa tadi barusan? Sirkuit? Lo gak salah ngomong?"
Flora menghela napas, kemudian menoleh setengah malas. "Literally no. Gue emang mau ngajak kalian ke Sirkuit kok."
"T-tapi Flo." Flora mendaratkan jari telunjuknya di bibir Bulan, membuat gadis itu spontan menelan kata-katanya.
"Sssttt, udah deh, complain-nya nanti aja. Mending sekarang lo berdua cepet pilih baju mana yang pengen lo pake." Flora mendorong dua cewek itu untuk segera memilih baju yang udah Flora siapkan di walk in closet miliknya.
Setelah menghabiskan banyak durasi berkutat memilah kostum-kostum yang tersedia di ruangan itu. Akhirnya tiga gadis itu berjalan keluar dengan setelan busana yang selaras satu warna. Berlanjut ke meja tata rias untuk memoles wajah dan menata rambutnya.
Seperti biasa, Flora selalu memakai bandana sebagai riasan kepalanya. Tubuhnya sudah dibaluti sempurna dengan jaket kulit dan jeans hitam. Begitu juga dengan Violet dan Bulan. Mereka bertiga tampak kompak mengenakan pakaian warna hitam malam ini. Jika Flora menggunakan bandana sebagai riasan kepalanya, beda lagi dengan Violet. Gadis itu terlihat simple dengan gaya rambut dikuncir tinggi. Sedangkan Bulan lebih memilih mengepang rambutnya dengan gaya french braid.
"Gila, cakep banget gue pake outfit kaya gini!" Violet memuji dirinya sendiri begitu menghadap cermin sembari sekilas membenarkan tataan rambutnya. "Cocok nih gue jadi anak punk-rock."
"Narsis banget sih lo!" Bulan melengos. "Lagian cocok apanya lo jadi anak punk? Punk shit (pangsit) mah lo iya!"
Violet menekuk bibirnya, sebal. Huh, tidak bisakah cewek itu membiarkan dirinya untuk senang sesaat saja? Pikir Violet.
Flora memainkan kunci mobil sport di jemari tangannya. Lalu bersender pada sebuah dinding. Memandang kedua temannya yang masih saja sibuk merias diri. "Mau sampe kapan lo berdua di situ? Cabut, ke garasi."
-oOo-
Cakrawala turun dengan percaya diri dari mobil Mustang berwarna hitam metalic miliknya. Senyum kemenangan terukir jelas dari bibir lelaki itu. Yap, betul sekali. Lagi-lagi penonton dibuat kagum olehnya karena kehebatannya dalam adu balapan.
Sorak gemuruh dari para penonton terus menggema atas kemenangan Cakrawala barusan. Cowok itu kemudian menyugar rambutnya yang sedikit berkeringat karena pertandingan tadi, lalu mendaratkan bokongnya di kap depan mobil. Laki-laki itu beranjak, melepaskan gadis-gadis di sekitarnya ketika teman-temannya tampak menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENGGARA
Teen FictionVIRILITER 🏴☠️ SERIES Insiden kematian seorang gadis remaja di pesta ulang tahun Tenggara menorehkan guncangan trauma di kehidupan Tenggara selama enam bulan terakhir ini. Rasa bersalah serta penyesalan atas tragedi tak terencanakan itu seolah sud...