Bab : 8

865 74 1
                                    

Hari demi hari terus berlalu, para anggota Twice terus berlatih koreografi untuk lagu baru mereka. Selama itu juga Jihyo sedikit-sedikit ngobrol dengan Shima.

Sedangkan gadis tomboi itu tidak menghiraukan Jihyo, ia masih menganggap Jihyo sama seperti yang lain. Berpura-pura menjadi temannya.

Kini giliran kamar besar yang menjadi tempat tidur Shima. Sama seperti pertama kalinya gadis itu sulit untuk tidur.

Perkataan Mina terngiang-ngiang di kepalanya. "Jangan mendengkur terlalu keras." Hal itu membuat Shima tidak bisa memejamkan matanya. Ia terjaga sepanjang malam hingga pagi menjelang.

Hari ini hari Sabtu, para anggota Twice pergi ke Perusahaan untuk berlatih koreografi. Saat istirahat, Shima duduk dipojokkan sambil main game di ponselnya.

"Dia kayak Mina sukanya menyendiri.." kata Jihyo menatap.

Mina cemberut karena disamakan dengan Shima.

"Jangan disamain. Mina Unnie punyanya Chaeng.." Chaeyoung menyalak seperti anjing marah.

Jeongyeon dan Nayeon tertawa.

"Iya tau... Dasar Simba.." Jihyo meraup wajah Chaeyoung yang cemberut.

Istirahat selesai, Shima berhenti main game, dan kembali berlatih dengan Jihyo dan teman-temannya. Mereka berlatih selama enam belas jam sehari.

Sepulang latihan, para anggota Twice beristirahat di asrama.

"Akhirnya sampai.." kata Nayeon lega. Ia menjatuhkan diri ke sofa empuknya.

"Capeknya !!!" Jeongyeon meregangkan otot-otot tangannya.

"Apa kalian tidak lapar ?" Sana bertanya dan dibalas anggukan kepala oleh delapan orang tersebut.

Shima hanya mendengarkan.

"Kita pesan budae jjigae.." Jihyo menarik perhatian sembilan orang tersebut, karena suaranya nyaring.

"Aku ingin Jokbal !!" Momo mengeluh.

"Aku ingin pizza..." Mina mengatakan.

"Aku ingin makan samgyetang !!!" Dahyun berseru.

"Tapi aku ingin makan ramen !" Chaeyoung berseru keras, tidak mau kalah dengan Dahyun.

"Aku juga ingin makan ramen.." kata Tzuyu menatap.

"Siapa yang akan memesan ?" Jeongyeon menatap.

"Shima, tolong pesan makanan.." pinta Jihyo menatap.

Shima berkutat dengan ponselnya, menekan nomor telpon layanan jasa antar. Ia menempelkan telpon genggam di telinganya.

"Apa yang kalian pesan ?"

"Apa kamu tuli, nggak denger kita ngomong apa ?" Chaeyoung mengejek.

Mereka semua tertawa. Shima hanya diam.

"Sudahlah. Pesan dua porsi budae jjigae, satu pizza rasa pepperoni, satu porsi samgyetang, satu porsi ramen dengan ekstra spam," Jihyo menjelaskan.

Shima mengangguk, mulai sibuk dengan ponselnya.

"Jangan lupa pesan Jokbal.." seru Momo ketika melihat Shima bangkit berjalan menaiki tangga menuju balkon.

Seperti biasa, Shima selalu diperintahkan untuk memesan makanan. Butuh 30 menit untuk memesan satu persatu makanan yang diinginkan para member Twice. Shima menghitung apa saja yang dipesan.

"Dua porsi budae jjigae, satu pizza rasa pepperoni, satu porsi samgyetang, satu porsi ramen dengan ekstra spam dan Jokbal.." Shima mengingat-ingat.

Selesai memesan, Shima memutuskan untuk kembali ke ruang tamu, menuruni tangga dengan pelan. Samar-samar ia mendengar suara...

"Aku merasa tersaingi karena aku tidak terlalu populer di sekolah.." kata Tzuyu menatap.

"Tak apa-apa, kamu cukup populer untukku.." kata Sana memeluknya.

"Dia bahkan tidak mengikuti acara survival, kenapa Sajangnim menambahkannya ke grup..." Chaeyoung masih tidak bisa menerima kehadiran Shima.

Shima merasa sakit hati dengan semua ucapan itu. Ia tidak jadi kembali, melainkan memutuskan ke kamar untuk mengganti pakaiannya.

Pesanan datang setengah jam kemudian. Mereka semua bergembira dan mulai makan bersama.

"Tunggu, dimana Shima ?" Jihyo menatap sekeliling.

"Mungkin di kamarnya.." kata Momo memakan Jokbal.

"Panggil dia, Mina.." pinta Jihyo menatap.

"Kenapa harus aku ? Merepotkan sekali.." Mina cemberut. Ia memakan pizza.

"Kenapa kamu tidak memanggilnya, kan kamu yang sering ngobrol sama dia.." kata Nayeon menatap Jihyo.

"Aku hanya berpura-pura.."

"Wah... Ternyata selama ini Unnie hanya akting.. hebat !" Dahyun menatap Jihyo sambil bertepuk tangan.

"Dia akan datang belakangan.." kata Jeongyeon menatap.

"Mungkin nggak usah makan juga nggak papa. Lagi pula dia sudah gendut.." kata Momo menatap.

Mereka mengangguk setuju dan tertawa. Tanpa mereka ketahui, ternyata Shima menguping pembicaraan mereka.

Gadis tomboi itu kembali ke kamar dan memutuskan untuk tidur duluan.

10th Twice memberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang