Hari demi hari terus berlalu. Shima membuka matanya, ia terbangun setelah tidur selama dua jam. Ia kesulitan untuk tidur.
Shima membereskan kantong tidurnya. Ia tidur di kamar Maknae. Gadis tomboi itu lalu keluar kamar dengan pelan-pelan agar tidak menggangu tiga orang yang masih tidur.
Hari ini hari Sabtu, Shima tahu hari ini adalah hari ulang tahun Chaeyoung. Ia merasa tidak begitu dianggap dan kehadirannya sebagai anggota Twice tidak diharapkan.
Maka Shima memutuskan untuk pergi jalan-jalan bersama sahabat baiknya. Dari pada berdiam diri di asrama Twice tanpa ada anggota yang mau berteman dengannya, kecuali Jihyo. Itupun hanya berpura-pura saja.
Shima ingat bagaimana para anggota Twice mengacuhkannya di hari ulang tahun Mina. Mina enggan menerima kado darinya. Bahkan kado pemberiannya dibuang di tempat sampah, padahal Mina belum melihat isinya.
Shima sakit hati kala ingat kejadian itu."Oppa, bogoshipo !!" Yeri menerjang Shima dan memeluknya.
"Kim Yeri, jangan kayak bocah. Malu tau..." kata salah satu member Red Velvet, berjalan mendekat.
"Biarin... Masa bodoh, Irene Unnie.."
"Aiiish... Bocah.." Irene sebal dengan tingkah Maknae-nya.
"Dia memang masih bocah.."
"Bukankah kalian bertemu kemarin di sekolah.."
"Ah... Itu cuma sebentar. Wendy Unnie. Oppa kan sering pulang lebih cepat. Oppa, aku nggak sabar pengen nonton video musik Oppa.."
"Oppa... Oppa... Dia itu cewek kayak kamu, Yeri.."
"Nggak masalah kok. Oppa nggak keberatan kan dipanggil Oppa.." Yeri bergelayut manja.
"Aiiish..."
"Jangan nempel-nempel terus kayak gitu, Yeri. Nanti terciduk Dispatch.."
"Masa bodoh dengan Dispatch.." kata Yeri cuek dan terus bergelayut manja.
"Aiiish..." Para Unnie Red Velvet menyerah pusing menghadapi kelakuan Maknae mereka itu.
"Ayo kita ke restoran. Aku lapar.." kata Wendy menatap. Ia melepaskan pelukan Yeri pada Shima dan membawa pergi gadis tomboi itu bersamanya.
"Aiiish... Unnie ! Shima milikku.." Yeri mengejar.
Tiga cewek muda geleng-geleng kepala melihat kelakuan Yeri.
"Kuakui Shima sangat cakep.." kata salah satu dari mereka.
"Aku juga berpikir seperti itu, Seulgi."
"Ayo kita susul mereka.." Irene menatap keduanya.
Irene dan kedua temannya melihat Wendy dan Yeri duduk mengapit Shima. Mereka lalu bergabung dan memesan makanan.
"Shima pesan apa ?" tanya salah satu dari mereka, menatap.
"Aku pesan salad buah saja, Joy Unnie.."
"Hanya salad buah ? Kamu harus makan.." Joy menatap.
Shima diam saja.
"Jangan-jangan mereka masih menghinamu ya ?" Yeri menatap.
"Menghina bagaimana ?"
"Oppa-ku dikatain gendut.." lapor Yeri menatap.
"Mwo...! Kok bisa mereka membully kelompoknya sendiri," tanya Irene menatap.
Shima enggan menjawabnya.
"Jangan bahas disini, Unnie.." kata Yeri seakan memahami perasaan Shima.
"Baiklah.." Irene paham.
Shima menikmati suasana di Taman Hangang. Apalagi pemandangan sungai Han, sungai yang terkenal di Seoul.
Yeri terus memperhatikan wajah Shima dari samping. Menelusuri fitur wajahnya, apalagi hidungnya yang mancung. Ia tahu kesulitan yang dihadapi oleh sahabatnya.
Dibelakang Yeri, para Unnie Red Velvet memperhatikan Maknae mereka yang sedari tadi mengawasi gadis tomboi itu.
"Apa yang harus kulakukan supaya mereka menerimaku...hiks..."
Yeri mendekati Shima yang menangis dan memeluknya. "Bertahanlah.." hiburnya terus mengusap punggungnya.
Shima menangis sesenggukan. Irene dan ketiganya merasa iba. Mereka ikut bergabung memeluk Shima sekaligus memberi kata-kata dukungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
10th Twice member
Teen FictionGrup Twice akan ditambahkan satu anggota. Bagaimana reaksi para anggota Twice ?