Bab : 15

975 81 3
                                    

Shima mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tamu. Di luar hujan turun sangat deras.

"Kenapa guru-guru selalu ngasih tugas banyak banget..." Chaeyoung mengeluh. Disebelahnya Tzuyu juga sama.

Jihyo mendekati Shima, duduk disebelahnya. "Butuh bantuan ?" tanyanya.

Shima menggeleng. Tangannya sibuk menulis.

🎶 I don't know about you. But I'm feeling twenty-two 🎶

Shima menatap ponselnya dan membalas panggilan telpon dari sahabatnya. Ia meletakkan ponselnya di meja, membiarkan Jihyo dan yang lainnya mendengar.

"Oppa Red Velvet..."

"Ya ?"

"Bogoshipo.."

Shima diam saja, tangannya terus menulis.

"Oppa..."

"Ya ?"

"Oppa sudah makan belum ?"

"Nanti. Lagi ngerjain tugas dulu.."

"Jangan telat makan ya."

"Ya, kamu juga.."

"Aku sudah makan pakai samgyetang.."

"Hmmm..."

"Oppa, ngerjain tugas apa ?"

"Matematika, Sejarah, Bahasa Inggris, sama Sains.."

"Susah nggak ? Kalau susah besok aku bantuin.."

"Matematika hampir selesai. Tinggal Sejarah. Apa kamu ada tugas ?"

"Tidak ada."

"Aiiish..."

Terdengar suara tawa Yeri di seberang sana.

"Aku tahu kenapa guru-guru suka ngasih tugas banyak banget.."

"Kenapa ?" Shima mengerutkan keningnya.

"Karena mereka mau ketemu sama Oppa. Oppa kan cakep.."

"Alasan konyol macam apa itu.."

"Hahahaha..." Yeri tertawa cekikikan.

"KIM YERI !!! KAMU TERTAWA SAMA SIAPA !!" Irene menggelegar bak petir.

"Dia tertawa sama Kaonashi !!" Terdengar suara Seulgi.

"Aiiish... Unnie.." Suara Yeri terdengar kesal.

"Kaonashi kan nggak punya wajah bagaimana dia bisa tertawa.." Joy menyahut.

"Dia pasti tertawa sama Oppa-ku.." terdengar suara Wendy.

"Enak aja. Oppa milikku.." terdengar suara Yeri.

Shima memilih mematikan ponselnya dan melanjutkan tugasnya, kini ia beralih ke tugas sejarah yang separuhnya telah ia kerjakan di sekolah.

Jihyo menatap Shima yang membereskan buku-bukunya. "Kamu sudah selesai ?"

"Sudah.."

"Apa kamu mengerjakannya asal-asalan ?" Chaeyoung bertanya.

"Aku sudah mengerjakan setengahnya di sekolah.." balasnya tanpa menatap. Ia menjadwal buka pelajaran sekolahnya.

"Sehari ada berapa pelajaran ?" Jeongyeon bertanya.

Tidak ada yang menjawabnya.

"Kenapa kamu tidak menjawab ku ?"

Shima menatap Jeongyeon sekilas. "Kupikir kau bertanya pada mereka. Lagipula kau tidak pernah bicara denganku.." katanya.

Jeongyeon terdiam menatap teman-temannya.

10th Twice memberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang