[6] Brian Dan Kegelisahannya

219 20 8
                                    

Semua orang sedang berada di ruang tamu vila utama. Mrs. Kang menyewa dua vila, maka ada vila utama dengan empat kamar, dan vila kecil yang hanya terdapat dua kamar. Vila utama nanti akan di tempati oleh anak-anak muda, dan vila kecil akan ditempati oleh para orang tua.

"Wah bagus sekali vilanya," ucap Wonpil takjub dengan mata berbinar-binar.

"Ayo sekarang letakan dulu barang-barang kalian di kamar, lalu kita akan ke pantai bersama," ujar Mr. Kang kepada semuanya.

"Baik Appa," jawab Brian kepada sang ayah.

Semua orang menuju kamar masing-masing, Dowoon, Jae, dan Wonpil mengambil kamar utama yang berisi satu kasur ukuran king size dan satu kasur single di lantai bawah, dan Thery bersama Don mengambil kamar tepat di depan kamar utama yang berisi dua kasur single.

Brian dan Sungjin mengambil kamar di lantai dua yang berisi dua kasur single. Lalu Lisha dan Jani mengambil kamar terakhir yang berisi satu kasur king size, tepat berada di depan kamar Brian dan Sungjin. Jani tidak habis fikir, berada di satu tempat dengan pria itu saja telah menyesakannya, sekarang ditambah dengan kamar yang berhadapan satu sama lain ini adalah hal gila baginya.

"Jani apa kau akan ke pantai memakai baju seperti itu?" ini adalah suara Lisha kekasih dari Thery teman dekat Brian. Wanita ini sejak awal keberangkatan menuju vila selalu mengekori Jani seperti anjing kecil yang kehilangan induknya.

"Ah apa ada yang salah dengan pakaianku?" Jani melihat pantulan dirinya di kaca, ia mengenakan kaos putih dengan jeans hitam, tidak ada yang aneh fikir Jani dan ini terlihat normal karena dia tidak akan memasukan dirinya kedalam air laut.

"No! kau harus memakai ini, kau akan menjadi orang aneh jika di pantai memakai baju itu. Kita harus mendapatkan feeds yang bagus di Instagram. C'mon Jani!" ucap Lisha seraya memberikan pakaian kepada Jani.

"Apa ini tidak terlalu terbuka untukku?" jawab Jani setelah melihat wujud pakaian seperti apa yang diberikan Lisha kepadanya.

"Kalau itu kau bilang terbuka, bagaimana dengan pakaianku? Apa aku sedang telanjang sekarang?" yaps, sebenarnya Jani ingin jujur bahwa wanita itu seperti akan telanjang, atau lebih baik ia telanjang saja sekalian.

Akhirnya Jani mengambil Crochet Crop Tops berwarna nude serta bawahan rok bermotif bunga-bunga dengan panjang sepahanya yang diberikan oleh Lisha, tentunya dengan berat hati. Lisha telah selesai berdandan dan turun terlebih dahulu menuju lantai bawah. Jani masih melihat pantulan dirinya di cermin, apakah ia terlihat baik-baik saja dengan penampilan seperti ini.

Akhirnya Jani memutuskan untuk menuju lantai bawah, sialnya ketika ia membuka pintu ia berpapasan dengan Brian yang juga baru saja membuka pintu kamarnya.

"Hai," sapa Brian setelah ada kecanggungan seperkian detik, karena Brian hanya fokus menatap Jani.

"Hai," Balas Jani dengan sedikit gugup.

"Kau mau turun kebawah?" tanya Brian kepada Jani.

"Yap," balas Jani seraya menganggukan kepalanya.

"Ayo bersama," ucap Brian kepada Jani. Mereka berdua turun bersama menuju lantai bawah dengan atmosfer canggung yang mendera keduanya.

Jani rupanya sangat tidak nyaman dengan rok yang ia pakai, karena angin yang terus meniup roknya sehingga lebih mudah tersingkap. Rupanya ada seseorang yang dari tadi terus memperhatikan Jani. Pria itu melihat Jani seperti tidak nyaman dengan pakaiannya. Brian menghampiri Jani dan menyampirkan kemeja yang dipakainya di pundak Jani.

The Black Rose; YoungK Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang