[25] Luka Baru

270 20 0
                                    

Sehari tepat sebelum hari ulang tahun putranya, Jani tengah berada di sebuah kafe yang berada dikawasan Gangnam, bersama dengan seorang wanita bermata rubah dengan rambut hitam kelamnya. Kalian pasti mengenal siapa wanita itu. Hei, siapa yang tidak mengenal Kang Seulgi, seorang idol cantik, kepribadian baik, dan tentunya multitalenta.

"Hai Seulgi," sapa Jani ketika melihat Seulgi datang mendekat kearahnya.

"Hai," jawab Seulgi dengan menyunggingkan senyum kecutnya, yang tertutup dengan masker hitam.

Jika boleh saja Seulgi jujur dengan wanita yang ada dihadapannya saat ini, ia ingin sekali menampar, menjambak, dan juga mencaci maki wanita ini. Wanita jalang yang sialnya harus ia kasihani, namun Seulgi juga tahu bahwa segalanya bukanlah kesalahan Jani, tapi keadaan dan semestalah yang mempermainkan mereka saat ini.

"Dua hari lagi aku akan pergi ke New York untuk menjalani pengobatan kankerku," ujar Jani lirih sarat dengan kesedihan di matanya.

"Aku harap kau dapat kembali ke Korea dengan sehat Jani."

"Kau yakin berkata seperti itu? Aku rasa kau akan lebih menyukai jika aku menghilang dari sini," balas Jani dengan tertawa nanar.

Seulgi tidak dapat mengucapkan sepatah katapun, karena benar apa yang dikatakan wanita itu, jauh direlung hatinya ia berharap bahwa Jani tidak akan pernah lagi kembali ke Korea atau menampakan batang hidungnya dihadapan Brian.

"Tapi aku akan berterima kasih atas kepura-puraanmu barusan Kang Seulgi. Aku memiliki rencana besok, untuk mengajak Brian dan Ian ke Lotte World, karena kebetulan itu bertepatan dengan hari ulang tahun Ian, are you okay with that?" tanya Jani dengan berhati-hati, karena ia tau apa yang dikatakannya saat ini pasti akan menyakiti perasaan wanita dihadapannya.

"Tidak apa-apa .. silahkan saja," jawab Seulgi dengan lagi-lagi tersenyum getir dari balik masker hitamnya.

Jika ia menolak permintaan wanita itu, maka dirinyalah yang akan menjadi pemeran antagonis di sini, dan Seulgi tidak menyukainya. Ia tidak menyukai jika orang-orang menganggapnya sebagai orang jahat, ia harus tetap terlihat baik sekalipun ia harus menjadi orang yang munafik.

"Hanya kau yang tau kemana tempat tujuanku. Aku harap kau bisa menjaga rahasia ini," ujar Jani meminta Seulgi untuk menyimpan rapat-rapat rahasianya, karena akan menjadi sebuah masalah besar jika Brian mengetahui dimana keberadaannya.

"Baiklah.. lalu bagaimana dengan putramu?"

"Aku akan meninggalkannya di sini bersama Brian. Aku harap kau bisa menyanyangi anakku Seulgi," ujar Jani seraya mengenggam tangan Seulgi, berharap bahwa wanita ini akan dapat menggantikan sosoknya dalam hidup Ian.

"Aku akan lakukan semampuku untuk menjaga Ian, maka kau harus hidup dengan baik demi bisa melihat putramu lagi di masa depan,"  Seulgi bersungguh-sungguh dengan kalimatnya walau ia membenci Jani, tapi ia tidak bisa jika harus mengabaikan Ian, putra dari Jani dan juga Brian, karena bagaimanapun Ian kelak akan menjadi putranya.

"Terima kasih Kang Seulgi," balas Jani seraya tersenyum dengan tulus. Senyuman pertama dan terakhir yang pernah Seulgi lihat.

Lima hari setelah kepergian Jani, yang nyatanya menyisakan luka dalam bagi Brian dan putranya. Kini Brian harus mati-matian menahan tangisnya karena harus melihat Ian terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Pasalnya semenjak kepergian Jani, putranya itu sama sekali tidak berhenti menangis mencari sang ibu, dan bahkan dirinya tidak mau menyentuh makanan sama sekali. Ian hanya akan berhenti menangis ketika lelah dan akhirnya tertidur.

Brian bahkan benar-benar mengabaikan kehidupannya selama lima hari belakangan ini, handphonenya tidak pernah berenti berdering menandakan panggilan masuk dari perusahaan, teman-temannya, dan bahkan dari Seulgi. Namun bagi Brian persetan dengan semua urusan tidak penting saat ini, karena prioritasnya sekarang adalah putranya. Rasanya tidak ada jalan keluar dari lorong gelap yang mengurungnya saat ini, amarah, kehilangan, benci, dan rindu, telah menjadi satu, dan berkecamuk dalam dadanya.

The Black Rose; YoungK Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang