[19] Can We Stop?

216 23 0
                                    

"Life has so many different chapters. One bad chapter does not mean it's the end of the book." -@itschillwords-


Saat ini jam tengah menunjukkan pukul tiga dini hari, setelah Brian datang ke acara perusahaan, dirinya memutuskan pulang kerumah Seulgi dalam keadaan kacau balau. Hati dan fikirannya tidak bisa berhenti memikirkan wanita itu. Wanita yang kini tengah menjadi sosok seorang istri, dan ibu bagi orang lain. Semua fikiran-fikiran tidak berguna ini harus ia buang, dan Seulgilah sebagai tempatnya untuk bersenang-senang malam ini. 

Katakanlah Brian bajingan, tapi ini semua bukan kehendaknya, bukan ingin dirinya menjadikan wanita bermata rubah itu sebagai mainannya. Ia ingin sekali memberikan seluruh hati dan dirinya untuk kekasihnya. Namun naasnya, hingga saat ini semua itu belum bisa ia lakukan.

"Oppa.. Apa yang sedang kau fikirkan? hmm," Kang seulgi yang sedang berada dipelukan pria itu menyadari bahwa fikiran Brian sedang melalang buana saat ini.

"Tidak ada.. Aku harus kembali ke apartemenku," Brian bangun dari tidurnya dan memungut pakaian miliknya yang berserakan di lantai.

"Apa tidak bisa kau menginap saja malam ini? Lagi pula sudah jam tiga pagi Oppa," ujar Seulgi yang berusaha menahan kekasihnya agar lebih lama tinggal bersamanya.

"Kang Seulgi .. jangan menjadikan malam ini sebagai malam perdebatan kita lagi. Aku harus pergi sekarang, dan kau tidurlah. Kau pasti lelah setelah permainan panas kita tadi," Brian mengecup kening wanitanya sebelum ia pergi meninggalkan apartemen milik Seulgi.

Semenjak kehadiran Jani kembali kedalam hidupnya akhir-akhir ini, Brian benar-benar merasa kacau. Entah mengapa rasanya ia sama sekali tidak menyukai jika wanita itu harus hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Brian ingin Jani merasakan rasa sakit yang ia tanggung selama ini setelah wanita itu mempermainkannya.

Brian ingat dengan jelas ketika seorang Anjani mengatakan bahwa ia tidak mempercayai hubungan kisah cinta dalam bentuk apapun, dan lihat sekarang ia telah menikah lalu memiliki seorang anak. Brian merasa dibodohi oleh Jani, dan itu semakin membuatnya tidak bisa berhenti memikirkan wanita itu.


5 Mei 2025
For Seasons Hotel Seoul

For Saeasons merupakan salah satu hotel bintang lima yang berada di kawasan Jongno-Gu, Seoul. Hari ini Brian mengajak Mrs. dan Mr. Kang makan siang bersama di restoran hotel berbintang lima ini, karena sudah hampir dua tahun ia tidak bertemu dengan kedua orang tuanya. Brian sama sekali belum pernah menginjakkan kakinya kembali ke Canada semenjak kepergian wanita itu dari hidupnya. Mrs. dan Mr. Kanglah yang selalu menyempatkan dirinya untuk menemui anak semata wayang mereka di Korea.

Mereka berbincang seperti biasa, layaknya keluarga Kang yang tetap membagi kehangatan satu sama lainnya.

"Kenapa kau tidak mengajak Seulgi untuk makan siang bersama kita?" ucap Mr. Kang sambil menikmati makanan penutupnya.

"Seulgi sedang ada syuting musik videonya Appa," jawab Brian menjawab pertanyaan sang ayah. Kang Seulgi kekasih dan sekaligus tunangan Brian, merupakan seorang idol grup yang saat ini tengah sibuk dengan karir solonya.

"Eomma bagaimana? Apa dessertnya sesuai selera ?" tanya Brian kepada sang ibu yang tengah menikmati makanannya.

"Hmm .. dessert ini enak sekali. Setiap Eomma makan-makanan manis seperti ini, Eomma selalu teringat Jani," ujar Mrs. Kang dengan nada sedih yang tidak bisa ditutupinya. Pasalnya Mrs. Kang hingga detik ini selalu berdoa dibelahan dunia manapun wanita itu berada, ia akan selalu mendapatkan kebahagiaannya.

The Black Rose; YoungK Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang