[12] Barcelona Bagian 2

195 16 0
                                    

23 Februari 2021
Barcelona

Hari ini setelah selesai makan siang bersama, keduanya lebih memilih untuk hanya sekedar jalan-jalan disekitaran hotel tempat mereka menginap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini setelah selesai makan siang bersama, keduanya lebih memilih untuk hanya sekedar jalan-jalan disekitaran hotel tempat mereka menginap. Jani benar-benar jatuh cinta dengan gedung-gedung klasik yang memanjakan matanya. Gedung-gedung yang terlalu tinggi bergaya Eropa ini, memberikan sensasi yang tak akan pernah Jani lupakan.

"Kau menyukai Barcelona?" tanya Brian dengan tatapan lembut kepada wanita disampingnya.

"Iya suka sekali!" jawab Jani antusias.

"Aku ada rencana akan menetap di sini ketika aku sudah tua nanti bersama anak dan istriku," balas Brian dengan senyuman dari kedua sorot matanya, entah kenapa tiba-tiba saja kalimat konyol ini keluar dari mulutnya.

"Kenapa tidak di Korea atau Canada?" kali ini Jani yang bertanya kepada pria jangkung disampingnya.

"Aku hanya ingin ganti suasana saja," jawa Brian santai, namun dibalik itu semua alasan terbesarnya ialah karena wanita itu sangat menyukai Barcelona. Dari sorot matanya, Brian tau bahwa wanita ini sangat jatuh cinta dengan Barcelona.

"Aku harap itu akan terwujud Brian," ucap Jani dengan sungguh-sungguh, walau hatinya merasa sesak ketika Brian membahas tentang anak dan istri. Jani sadar, cepat atau lambat ia harus pergi dari kehidupan pria ini, karena dirinya tidak akan pernah menjadi bagian dari hidup Brian.

Sedangkan yang saat ini pria itu rasakan, ia ingin sekali menggenggam erat jari-jari mungil wanita disampingnya. Namun ia urungkan niatnya, karena Brian tau itu hanya akan membuat dirinya dan Jani berada dalam keadaan canggung dan jelas ia tidak menyukainya.

Brian dan Jani tengah beristirahat di sebuah kafeBrian yang seleranya tidak pernah berubah yaitu Ice Americano, dan Jani yang lebih menyukai Caramel Latte.

"Sebentar ya, aku mengirimkan file lirik lagu yang aku dan Sungjin kerjakan bersama, sewaktu world tour  kepadanya dulu," ujar Brian memberikan pengertian kepada Jani, jika waktu mereka akan terjeda sebentar perihal seorang Park Sungjin.

"Its okay Brian. Take your time," ujar Jani tersenyum mengerti dengan kesibukan seorang Brian.

Jani memandangi Brian yang tengah asik dengan pekerjaannya, entah mengapa di mata Jani Brian terlihat lebih berkarisma jika dirinya tengah fokus terhadap suatu hal. Brian yang sadar akan dirinya yang telah menjadi pusat perhatian Jani saat ini pun menoleh.

"Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Brian kepada Jani, karena dirinya heran kenapa wanita ini tengah menatapnya sedari tadi.

"Iya," jawab Jani santai.

"Really?" Brian mulai sedikit panik lalu meraba-raba wajahnya.

"Wajah seorang pria yang sedang bekerja keras," ucap Jani dengan jujur.

The Black Rose; YoungK Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang