Part I

58 5 0
                                    

Happy reading!
~~

Ting!

"Wait a minute!" Aku berujar menyahuti suara notifikasi ponsel dan laptop yang datang berbarengan. Segera aku berlalu menuju kamar mandi dan menaruh ember kecil berisi air bekas mengepel. Tak lupa kurendam kain yang kugunakan untuk membersihkan seluruh lantai kamar tidurku.

"Hm," ujarku ketika mendapati grup kelas dan juga salah satu classroom-ku ramai. Kuliah sudah dimulai, aku langsung mengetikan jawaban salam sebagai bukti presensiku. Hari ini adalah hari pertama kuliah daring. Untuk kali pertama aku bisa mewujudkan salah satu impianku, yaitu kuliah sambil beres-beres kamar.

Aku terkekeh pelan dan melanjutkan acara beres-beresku setelah selesai mengirimkan pertanyaan untuk pemakalah pagi ini. Aku suka dengan sistem kuliah daring dari dosen AIK.

Pak Nas lumayan mempermudah mahasiswa. Dan aku berharap bukan hanya Pak Nas yang memberikan kuliah dengan sistem mudah. Semoga semua dosen di semester duaku ini dapat mengerti kondisi mahasiswanya di tengah pandemi.

Alunan lagu milik BTS menemaniku menyambut pagi yang penuh dengan peluh ini. Bibirku tak henti-hentinya mengucap syukur tatkala mata kuliah keduaku hari ini hanya memberikan materi.

"Mbak Yaya."

Aku mendongakan kepala dan mendapati Rahayu--teman kosku--berdiri di ambang pintu sembari memperlihatkan deratan giginya. Aku mempersilahkan gadis yang lebih muda dariku itu untuk masuk dan menempatkan diri dengan nyaman dalam kamarku.

"Mbak Yaya, belum mandi, ya?" tanya Rahayu.

Aku meringis kemudian berujar, "Yeah, you right. Aku mau mandi kok ini."

Rahayu menatapku jengah. "Kebiasaan banget mandinya siang-siang. Jangan mentang-mentang kuliah online jadi nggak mandi pagi, Mbak. Mandi pagi itu perlu," ocehnya.

Aku menganggukan kepala dengan malas mendengar semua kalimat ceramahnya. "Oke, done!" Aku menjentikkan jemari. "Aku mandi, kamu mending download film biar nambah stok film buat kita nobar," lanjutku.

Rahayu mendengkus, namun gadis itu tetap melaksanakan ucapanku. Aku terkikik geli dan memilih keluar kamar setelah mengambil baju gantiku. Mandi air dingin adalah salah satu kebiasaan baruku ketika sudah menjadi mahasiswa. Dulu ketika masih tinggal bersama orang tua, nenekku tak pernah alfa dalam memanaskan air untukku mandi. Semenjak kuliah, banyak hal-hal yang membuatku musti lakukan sendiri.

Selesai dengan acara mandi sekaligus cuci baju, aku kembali ke kamar dan disambut oleh senyum gembira Rahayu. "Mbak, aku dapet film bagus," lapornya diiringi tawa kecil yang menggemaskan.

Aku menghela napas. "Kuotaku," lirihku sembari menatap nanar ponselku yang menampakan hotspot aktif.

"Mbak belum masak?" tanya Rahayu.

Aku menggeleng. "Mau deliv ah, kamu mau sekalian nggak?" tanyaku.

Rahayu menganggukan kepalanya dan bertanya dengan nada polos, "Mbak Yaya yang bayar kan?"

"Iya-iya," jawabku lelah. Aku melarikan jemariku menuju aplikasi chat hijau dan mencari kontak milik salah satu tempat makan di daerah timur kampus.

Kamu & Tugas Dari Semesta [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang