Selesai.
🍁BELUM REVISI EYD🍁
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa pada waktu dan daerah tertentu.
---------------
Semuanya bermula saat banyak sekali pemberitaan tentang hal mistis yang men...
Suasana posko pagi ini menjadi lebih ramai dari biasanya. Karena anak-anak KKN mulai menjalankan prokja mereka. Hari ini jadwal untuk Nara, dan Aksa. Jujur saja, semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, Nara menjadi lebih canggung bila berada di dekat Aksa.
Seperti saat ini, Aksa sedang fokus menjelaskan tentang barang-barang bekas yang memiliki nilai tukar. Setelah sebelumnya, Nara menjelaskan tentang pentingnya memilah sampah organik dan non-organik. Prokja mereka memang memiliki satu sasaran dan media yang sama, oleh sebab itu mereka dipersatukan dalam jadwal yang sama.
"Ra, gue udah." Kata Aksa dengan cepat, bahkan terbawa angin. Membuat Nara tidak mendengarnya sama sekali.
"Ra," kali ini suaranya cukup keras karena berhasil membuat Nara menoleh, "gue udah selesai." Ulangnya kembali.
"Oke, aku praktek dulu kalo gitu." Kata Nara tanpa menatap Aksa.
Selain Nara dan Aksa, Keenan dan Malik juga mulai menjalankan prokjanya hari ini. Hanya saja, mereka berbeda tempat. Keenan dan Malik mengadakannya di balai warga karena terkesan lebih luas dan sasaran media yang mereka gunakan lebih besar dibandingkan Nara dan Aksa.
***
Sore harinya anak-anak KKN diundang untuk menghadiri acara di balai Desa. Dari yang mereka dengar, acara yang sedang berlangsung merupakan acara tahunan yang memang biasa diselnggarakan Desa mereka—Festival seni tradisional warga setempat. Menjadi suatu kebanggaan bagi mereka bisa diundang di acara seperti ini. Apalagi mereka sangat jarang melihat acara-acara seperti ini dilangsungkan di daerah mereka.
"Wah gila sih, keren banget." Heboh Keenan saat melihat pertunjukan di depan sana.
Semua ikut membenarkan ucapan heboh laki-laki itu. Sepertinya mereka semua yang tampil memang orang-orang yang sudah ahli dan berpengalaman dalam pertunjukan. Mereka terlihat sangat menguasai perannya masing-masing. Semuanya sangat pas, tidak ada yang berlebihan.
"Rasanya jadi gak mau pulang," kata Malik tiba-tiba.
Teman-temannya yang lain langsung menoleh padanya. "Sana bilang sama Bapak Lik, ajak pindah rumah kesini." Kata Rafi memberi saran.
"Wah good idea tuh!" Sahut Malik antusias.
Atha geleng-geleng kepala melihatnya, "wong gendeng dasar."
Nara sejak tadi tidak menyahut sama sekali, ia benar-benar terfokus pada pertunjukan didepannya. Benar-benar memukau. Sebut saja dia norak atau semacamnya, dia benar-benar senang melihat pertunjukan ini. Senyumnya tidak luntur sejak acara dimulai sampai selesai.
Acara baru berakhir pukul sepuluh malam. Namun saat berpamitan anak-anak KKN mslsh diajak berdiskusi oleh Pak Halim, dan beberapa perangkat Desa lainnya. Membuat mereka tertahan sedikit lebih lama disana. Setelah hampir tiga puluh menit, Pak Halim menyudahi diskusinya, dan mengizinkan anak-anak KKN untuk kembali ke posko.
Karena kondisi Desa yang cukup gelap, hanya ada lampu remang-remang yang jaraknya pun berjauhan. Membuat mereka harus menggunakan senter sebagai penerangan jalan. Terlebih karena jalanannya berbatu, membuat mereka harus berhati-hati. Melihat kebawah dan kedepan secara bergantian agar tidak tersandung.
"Ra hati-hati," kata Keenan memperingati.
"Iya Keenan, aku udah gandengan sama Ala."
Alana perlahan mengencangkan genggaman tangannya pada Nara, membuat Nara mengaduh. "Kamu kenapa La, ngantuk?" Tanya Nara penasaran.
"Enggak papa, jalanannya lebih cepet lagi ayo. Udah mau tengah malem." Kata Alana sambil mempercepat langkahnya, membuat temannya lain menatapnya bingung. "Nanti kalau udah sampe posko gue ceritain. Jangan ada yang nengok kebelakang." Lanjutnya setengah berbisik.
***
Setelah kejadian malam kemarin, anak-anak KKN menjadi lebih berhati-hati sekarang. Mereka sebisa mungkin, tidak akan keluar dari posko lewat dari jam delapan. Ini bukan berkaitan dengan hal-hal mistis. Semuanya bermula dari Alana yang merasa aneh saat acara Festival malam itu.
Ia merasa ada seseorang yang sengaja memperhatikan mereka. Kemudian berlanjut saat perjalanan pulang mereka. Awalnya gadis itu tidak ingin memberi tahu teman-temannya yang lain, agar tidak merasa panik. Namun ia malah takut, nantinya salah satu teman-temannya malah menjadi korban.
Sebelumnya saat teman-teman melakukan prokjanya kemarin, Alana sempat bertemu dengan anak-anak karang taruna setempat. Mereka membicarakan banyak hal tentang kondisi Desa ini. Termasuk mengenai warganya. Mereka meminta Alana dan teman-teman KKN-nya yang lain agar berhati-hati.
"Sebenernya dulu Desa ini emang banyak banget premannya mba, tapi semenjak Pak Halim menjabat mereka semua udah jarang muncul lagi." Kata salah satu anak karta saat itu.
"Intinya kalian hati-hati aja, anak-anak KKN tahun kemarin mengundurkan diri salah satu penyebabnya karena mereka." Lanjutnya mengingatkan.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
a.n : kalau ada kata atau kalimat asing lainnya yang gak kalian tahu apa artinya, boleh comment langsung aja ya. supaya nanti aku masukkin juga ke dalam glosarium yang akan ada di setiap akhir cerita. happy reading🤗 jangan lupa vote dan comment kalo kalian suka sama cerita ini🤩🌹