Ch.5

550 84 16
                                    

*chapter ini full momen senja sama sekala ya.*

"Kak sekala!" Jerit jeongin tak terima setelah mereka berdua masuk ruang kerja hyunjin.

"Apa senja? Wajar saya bawa kamu kesini. Kamu mengganggu ketenangan pelanggan saya," jawab hyunjin santai.

"Pegawai kak sekala tuh rese! Kan senja cuma mau two-shot espresso sama whipcream ditambah sprinkles diatasnya!" Jeongin berujar panjang sambil menghempaskan tubuhnya ke sofabed diruangan hyunjin.

"Senja, coffee shop saya engga sediain special request kayak gitu," hyunjin kembali mengalihkan atensinya pada kertas-kertas yang bertumpuk di hadapannya.

"Kak sekala payah!" Jeongin menjulurkan lidahnya, meledek hyunjin.

Ruangan kemudian hening setelahnya. Mereka masing-masing tak mengeluarkan suara sama sekali. Hingga kedatangan renjun memecah sunyi.

"Misi kak, panca mau anter pesenan kakak tadi," ujar renjun seraya membawa nampan memasuki ruangan.

"Kasih dia ya, ca," hyunjin menunjuk jeongin dengan dagunya.

"Nih, dek," ujar renjun sembari memberi jeongin segelas strawberry frappe.

"Makasih. Kak.." jeongin menggantungkan ucapannya. Ia tak tahu nama pemuda menawan dihadapannya ini.

"Panca. Panggil panca aja ya dek," renjun berujar ramah sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Hihi, iya, makasih kak panca," ujar jeongin sambil tersenyum.

"Jangan lama-lama diruangan saya panca, cepet keluar. Bill frappe dia masukin ke saya aja," suara hyunjin terdengar jengkel.

"Eh, oke bos. Babai adek manis," renjun melayangkan salam perpisahan pada jeongin, yang dibalas lambaian tangan oleh jeongin.

"Panca," panggil hyunjin dingin.

"Iya, maaf bos," setelahnya renjun berlari cepat dari ruang hyunjin.

"Nyebelin," hyunjin bergumam lirih, hampir tak terdengar jeongin.

"Kak sekala," panggil jeongin.

"Hm?" Sebuah dehaman dikeluarkan hyunjin sebagai jawaban.

"Senja laper. Disini jual makanan ga sih," tukas jeongin seraya mengelilingi ruang kerja hyunjin, mencari menu makanan dengan strawberry frappe di genggamannya.

"Senja, ini coffee shop, bukan tempat makan," hyunjin menghela napas lelah sambil memijat pangkal hidungnya.

"Jadi gimana? Senja laper nih," jeongin memelas. Matanya berkaca-kaca dan tangan mungilnya mengelus perut dari luar sweater yang ia kenakan.

"Gemes banget???" Jerit hyunjin dalam hati.

"Haah, ayo, habisin frappe kamu, kita keluar makan," tukas hyunjin sambil merapihkan berkasnya.

"Okay kak!"

"Okay kak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘴𝘦𝘯𝘫𝘢𝘬𝘢𝘭𝘢 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang