Ch.20

304 58 21
                                    

1200++ words. Be ready!

Ting!Ting!Ting!Ting!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting!
Ting!
Ting!
Ting!

"Ck, siapa sih, masih subuh ini," jeongin mengucek matanya pelan. Pandangannya masih kabur dan setengah tertutup. Maklum, anak bayi kalau baru bangun kayak gitu.

"Tangan kak sekala berat banget sih," jeongin menggerutu sambil menyingkirkan tangan hyunjin yang melingkari pinggangnya.

Ia alihkan pandangan pada jam yang tergantung di dinding. Masih jam 3 pagi. Siapa yang mengganggunya sepagi ini?
Tangan kecil jeongin bergerak mengambil ponsel yang berada di nakas sebelahnya.

+6289xxx

|Hai Senja!
|Pasti sekarang kamu lagi ngomel karena aku kirim pesan sepagi ini kan?
|Ngaku dong! Hihi
| attached a file.
| attached a file.
|Kamu lihat dulu yang aku kirim. Nanti ada kejutan lain lagi, tunggu ya! Hihi

Can't send message to this user

"Loh? Ih kok gabisa bales sih," jari jeongin mengetuk layar ponsel kesal.

Jeongin membuka file yang dicantumkan si pengirim misterius, dan terhenyak saat melihat isinya.

Prianya, hyunjinnya, sedang dipeluk oleh seseorang. Ada juga banyak foto saat hyunjin sedang bersama pemuda yang jeongin tak pernah lihat. Kebanyakan foto berisi hyunjin yang berjalan sambil bergandengan tangan dengan pemuda tersebut.

Foto-foto yang dikirimkan padanya terlihat belum lama diambil, sebab dalam salah satu foto ada hyunjin dengan surai pirang seperti milik hyunjin saat ini. Tetapi dalam foto lainnya, surai hyunjin masih pendek dan hitam, bukan seperti miliknya sekarang.

Jeongin berbalik menatap hyunjin sebentar. Pandangannya terlihat nanar. Dengan cepat ia ubah ekspresinya saat jeongin melihat hyunjin terbangun karena cahaya ponsel jeongin yang begitu terang.

"Senja, ini jam berapa? Kok kamu bangun?" Suara hyunjin terdengar serak, khas orang baru bangun tidur.

"A-ah, engga kak. Tadi aku mau lihat, um, lihat ramalan cuaca, iya, itu," jeongin menjawab dengan gugup.

"Udah kak, senja ngantuk. Ayo bobo lagi," jeongin sengaja masuk kedalam selimut dan memeluk tubuh hyunjin agar yang lebih besar segera tertidur, melupakan apa yang barusan terjadi.

"Kak sekala.. senja percaya kakak."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘴𝘦𝘯𝘫𝘢𝘬𝘢𝘭𝘢 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang