Ch. 25

301 54 8
                                    

"lo ngapain kesini?" tanya seungmin ke sosok didepannya, chan.

"gue gamau basa basi, gue sayang lo. setelah malam itu, bayang bayang lo gapernah lepas dari otak gue," ujar chan langsung ke inti.

"chris, lo ngotak dong. apa lo ga malu suka sama orang kayak gue? semua orang bilang gue ga waras, kenapa lo bisa dateng ke sini dan dengan gampangnya lo bilang lo suka gue?" jujur, seungmin habis akal akan pemuda dihadapannya ini.

chan menarik napas dalam, "suka kan engga bu-"

"engga butuh alasan, iya gue tau. basi banget, chris," sela seungmin sinis.

"tapi gue jujur, langit. gue bukan mau ambil benefit dari lo, tapi gue bener-bener suka lo. bahkan jauh dari sebelum malam itu, lo udah narik perhatian gue."

seungmin masih mempertahankan nada tak bersahabatnya, "lo jangan pura pura, chris. cowo kalo bilang sayang sama gue, paling mau harta ayah gue doang, bukan karena sayang tulus ke gue."

chan menatap seungmin tak percaya. ternyata, dibalik semua tindakannya selama ini, ada tembok besar nan kokoh yang seungmin bangun untuk mempertahankan hatinya dari orang-orang jahat, termasuk dirinya sendiri.

"langit, denger gue. gue ga pernah seserius ini sama orang sebelumnya, dan jangan lo pikir, gue sayang sama lo karena harta ayah lo, engga. gue ga sehina itu."

"kalo lo mau tau, gue gapernah ketinggalan informasi sekecil apapun dari sejak lo di sana sampe lo balik ke sini. kesannya kayak gue stalker, tapi itu gue lakuin karena gue kenal lo dari kecil, sky," ucapan chan mampu membekukan seluruh syaraf tubuh yang seungmin miliki.

seungmin mulai kalut, banyak asumsi tak berdasar mulai bertebaran di dalam otaknya, "lo- gak, gue gapernah punya temen kecil selain jian sama felix, gak, gak mungkin!"

chan mengerti kalau seungmin mulai kalut, kemudian menambahkan sesuatu yang seungmin lupakan selama ini, "coba lo pikir. siapa yang nemenin lo pas jian selalu sama felix? padahal jian waktu itu baru dateng dan kenal sama felix, tapi dia bisa dengan gampangnya rebut felix dari lo."

seungmin mulai merasakan kepalanya dihantam oleh sesuatu yang hebat, sesuatu yang ia tak dapat tolerir rasa sakitnya. "engga, dulu gue, felix, dan jian selalu bareng. gak ada orang lain diantara kita, gak mungkin."

"coba lo inget inget lagi. yang waktu itu ninggalin gue karena suka sama sekala siapa? lo, sky. gara gara temen sma nya felix itu, lo lupain gue yang udah bertahun tahun mendem perasaan sama lo. gue kira gue gabakal ketemu lagi sama lo, tapi ternyata takdir masih suruh gue buat ngeliat lo lagi, meski lo pasti ga inget sama gue," chan melempar sebongkah fakta pelik ke wajah seungmin.

air mata mulai menganak sungai di pelupuk mata seungmin. pemuda itu seakan dicabik-cabik, lalu disatukan lagi oleh kenyataan yang sempat ia lupakan. "bayu? lo bayu?" tanyanya tak percaya.

chan akhirnya tersenyum, "iya sky. ini gue, bayu," ada perasaan bahagia dalam hatinya ketika ia berhasil membuat seungmin mengingat eksistensinya lagi.

 ini gue, bayu," ada perasaan bahagia dalam hatinya ketika ia berhasil membuat seungmin mengingat eksistensinya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘴𝘦𝘯𝘫𝘢𝘬𝘢𝘭𝘢 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang