8/15

491 78 21
                                    

03082020

✨✨✨



"Jenia! Kemana aja lo?! Kenapa baru nelfon gue?!" Jenia menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Gua balik ke Semarang nih Se."

"Lah kenapa?! Ga ada apa-apa kan?!"

"Duh Se, lo ngomongnya bisa santuy ga sih? Budeg ntar lama-lama nih gue," Omel Jenia.

"Hehe maap Jen maap."

"Gue balik karena Tante Susi meninggal. Gue ga enak ninggalin Mba Jihan di sini. Mana lagi hamil juga kan dia."

"Gue turut berduka cita ya Jen. Lo mau balik kapan?"

"Nunggu nyampe keadaan lebih baik kayanya Se. Gue sih pengennya secepetnya."

"Gue kangen banget sama lo tau. Jahat lo sama gue pergi kaga pamit. Gue kira lo pergi karna patah hati"

"Kok lo mikirnya gitu sih Se?" Tanya Jenia heran.

"Gue udah tau kalo pacarnya Danu ke sini kan, kemaren gue ketemu sama dia mana kenalan juga di suruh Joyi"

"Oalah."

"Sebenarnya gue pergi juga karna itu juga sih Se. Gue pengen nyoba mulihin pikiran gue."

"Terus gimana sekarang?"

"Semakin gue coba malah semakin gue ga bisa lupain Se. Gue bingung banget sekarang harus gimana."

"Kan udah gue bilangin jangan pake hati makanya."

"Perasaan ini datang dengan sendirinya Se, gue bisa apa coba," Ucap Jenia terkekeh.

"Udah ga usah mikirin dia lagi, dia juga udah ada cewenya. Lo di situ nenangin diri aja."

"Udah dulu ya Se, gue mau bantuin Mba Jihan masak dulu."

"Iya, cepetan balik gue kangen sama lo"

"Iya iya, bye Serena ku."

Setelah menutup telfonnya, Jenia menuju ke dapur untuk membantu Jihan, kakak sepupunya yang sedang memasak.

"Mba Jihan duduk aja biar Jenia yang masak."

"Udah gapapa, Mba masih bisa kok."

"Mas Handi belom pulang Mba?"

"Bentar lagi paling pulang," Jenia hanya ber-oh-ria.

"Jen bantuin Mba nata ini di meja makan ya," Pinta Jihan.

"Siap Mba."

Makanan pun telah tersaji di meja. Handi suami Jihan juga sudah pulang. Kini Jenia, Jihan dan Handi sedang duduk di meja makan untuk makan malam bersama.

"Jen kamu mau balik Jakarta kapan?" Tanya Jihan disela makannya.

"Gatau Mba Jenia masih betah di sini."

"Lagi ada masalah ya kamu?" Tebak Handi.

"Iya pasti kamu lagi ada masalah kan? Ayo cerita ke Mba sama Mas, siapa tau kita bisa bantu."

Jenia terdiam sebentar, memang Jihan dan Handi sudah terlalu paham dengan Jenia.

"Bukan masalah serius sih."

"Jangan-jangan kamu lagi patah hati ya? Siapa yang bikin Adik Mas ini patah hati?"

"Beneran Jen? Tapi dari gelagat kamu, bener sih kamu lagi patah hati."

Terlanjur Mencinta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang