12/15

544 79 20
                                    

14082020

✨✨✨


Danu sudah sampai di rumah Handi untuk menjemput Jenia. Hari ini Danu pulang ke Jakarta. Saat Danu baru sampai, ternyata Jenia sudah berada di depan bersama dengan Handi dan Jihan.

"Pagi Mas, Mba," Sapa Danu dengan senyumannya.

"Jenia berangkat sekarang ya Mba, Mas."

"Kamu hati-hati di jalan ya," Ucap Jihan.

Jenia langsung memeluk Jihan lalu mencium pipi Lia, keponakan kesayangan Jenia.

"Ayo Nu."

"Kita berangkat ya Mas, Mba."

"Hati-hati di jalan Nu, ga usah ngebut," Ucap Handi seraya menepuk punggung Danu.

"Iya Mas tenang aja."

"Dadah Tante Jenia," Ucap Jihan sembari melambaikan tangan Lia.








Selama perjalanan seperti biasa Jenia lebih memilih diam, hanya suara musik yang menemani mereka. Jenia sesekali sibuk bermain dengan ponselnya. Danu juga sadar diri kalau Jenia merasa canggung dengannya. Danu mengajak Jenia mengobrol juga hanya dijawab dengan singkat. Setelah menempuh perjalanan selama 8 jam, akhirnya mereka sampai. Danu mengantarkan Jenia ke apartmennya Jenia.

"Nanti sampai di unit langsung mandi terus istirahat," Ucap Danu saat Jenia sibuk melepas seatbelt nya.

"Lo ga turun?" Tanya Jenia heran, masalahnya Danu tidak melepas seatbelt nya.

"Ini gue mau langsung pulang."

"Gue udah ga tinggal disitu lagi Jen. Gue sekarang tinggal di rumah," Ucap Danu saat menyadari ekspresi wajah Jenia yang tengah bingung.

'Bodoh Jen bodoh! Ya jelas Danu tinggal di rumah lah kan dia udah nikah!' Rutuk Jenia dalam hati.

"Oalahhh, makasih ya Nu. Gue masuk dulu."

"Iya sama-sama."

Danu kembali melajukan mobilnya saat melihat Jenia sudah berjalan ke arah lobby.

Sesampainya di kamar Jenia langsung merebahkan badannya. Jenia juga buru-buru mengabari Jihan dan kedua sahabatnya. Rencananya besok Jenia mau kumpul dengan Joyi dan Serena.

Joyi sedang bermain ke rumah Serena, niatnya mau langsung ke tempat Jenia tapi Serena langsung melarangnya dengan alasan 'Jenia pasti cape dan butuh istirahat'. Sudah 6 bulan Joyi dan Serena tidak bertemu dengan Jenia. Terakhir bertemu waktu Joyi dan Serena main ke Semarang sekaligus mengunjungi Jihan.

"Woy Se!"

"Napa dah?"

"Lebih baik kita kasih tau Jenia tentang Danu atau jangan?" Serena yang sedang mengetikkan pesan di ponselnya menjadi berhenti dan beralih menatap Joyi.

"Lo kenapa jadi bahas ini sih."

"Mumpung Jenia main ke sini."

"Kita jangan dulu kasih tau, nunggu Jenia yang nanya sendiri ke kita."

"Gue nurut sama lo aja deh dadipada ntar salah lagi."

"Bagus deh."

"Eh tapi ya Se, kira-kira Jenia masih punya perasaan ke Danu ga ya?"

"Ya lo tanya sendiri aja ke Jenia."

"Daffa tapi cakep Se, cocok juga sama Jenia. Lo setuju ga kalo Daffa sama Jenia?"

Terlanjur Mencinta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang