🍃 8. Have Fun Together 🍃

444 62 6
                                    

Sepulang sekolah, Daniel mengajak berkeliling. Karena dirinya juga tidak ada kerjaan, maka dirinya menyetujui saja ajakan Daniel.

Sekarang mereka berada minimarket.

Sekedar makan dan minum, sebelum berjalan-jalan.

"Kau tahu ? Aku menganggap mu seperti Roseanne."

Menghadap Victory untuk melihat reaksinya, karena reaksi anak itu cuma memandang dirinya sambil mengunyah, ia menganggap bahwa Victory menunggu kelanjutan pembicaraan nya.

"Ya, begitu nakal dan lainnya."

Mengangguk dan memainkan bibirnya tanda setuju.

"Memang. Tapi aku tidak suka merokok, tidak suka bertattoo, tidak suka having a sex, tidak suka meminum minuman keras, tidak suka drugs, tidak suka mencuri..."

"Okey,stop."

Daniel menghentikan ucapannya hingga ia sedikit kaget.

"Jadi kau sukanya apa ?"

Mengendikkan bahu dengan menyandarkan tubuhnya dikursi.

"Hanya kenakalan remaja. Thats it. Menjahili teman, guru dan mencoret-coret sesuatu misalnya ? Sesuatu yang menimbulkan ketidak sukaan dari seseorang yang ku jahili."

Daniel mengangguk. Dalam pikirannya ternyata Victory tidak senakal itu. Tidak melebihi nakal seorang Roseanne yang kategori nya sudah disebutkan oleh Victory tadi.
Untuk masalah drugs, dirinya tidak yakin apakah Roseanne pernah apa tidak. Tapi untuk masalah lain ia yakin 100%. Bahkan berulang kali melihat Roseanne keluar masuk club' , maklum saja, rumahnya hanya beberapa langkah dari club' yang disambangi Roseanne.

"Mau mencoba ?"

"He ?!"

Victory tersenyum licik, menarik Daniel ke tempat dirinya melakukan masalah.

🌠🌠🌠🌠

Daniel menahan Victory yang ingin melempar rumah seseorang dengan batu. Berkali-kali menggeleng dan memohon agar tidak melakukanya. Man, dia tidak biasa begini. Tentu saja dirinya takut, tidakseperti Victory yang hampir tiap hari melakukannya.

"Relax,oke ? Ikuti saja aku."

Pyaar..

"Kau gila!"

Terdengar lah suara teriakan orang dari dalam, mengumpat karena kaca mahalnya pecah.

Victory pun langsung membawa Daniel berlari ketika pemilik rumah keluar dan ikut mengejar mereka.

"Berhenti kalian! Dasar bocah kurang ajar!"

"Kejar saja kalau bisa~"

Victory tertawa, apalagi ketika mendengar Daniel yang mengeluh tidak kuat lagi untuk berlari.

"Kau bisa memanjatkan ?"

"He ?!"

"Liat tembok itu ? Kita akan memanjat itu nanti."

"Aku tidak bisa, duh."

Menoleh kebelakang dan mengejek pemilik rumah yang masih mengejar mereka.

Berbelok sedikit ke kiri dan memanjat begitu saja, untung saja Daniel bisa mengikuti. Tapi berakhir dengan Daniel yang jatuh tengkurap.

"Ahh, sakit. Dasar Victory bodoh."

"Menyenangkan kan tidak ?"

"Menyenangkan kepalamu !"

Duo Hooligan (TaeRose) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang