Suasana hatinya sedang keruh sekali. Memilih pergi ke tempat balapan. Sesampainya disana, ternyata Namjoon dan lawan mainnya sudah menunggu di arena. Turun dari motor, dirinya langsung memasuki mobil, tanpa menegur lawan dan Namjoon. Namjoon memandang tidak enak pada lawan Victory.
"Tidak apa-apa, sepertinya V sedang dalam mood tidak bagus. Kalau begitu kita mulai ya ?"
Namjoon mengangguk. Memberi sinyal pada panitia.
Setelah pluit berbunyi, Victory langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Emosi membuatnya lebih ugal-ugalan daripada biasanya. Saat kiranya lawan mendahului, dirinya akan kembali menambah kecepatan.
Momen-momen mereka berdua bahkan yang tadi, terlintas dipikirannya. Menggenggam stir mobil kuat, seolah-olah akan mematahkan benda itu.
"Aish.. Sialan! Sialan..! Sialan !"
"Aku membencimu Roseanne!"
"Dasar wanita ular!"
"Pembohong!"
Lawannya bahkan menunjukkan ekspresi bingung dibelakangnya. Pasalnya, dia sudah berkali-kali balapan dengan V. Tapi baru kali ini dia melihat bagaimana V membawa mobil tidak beraturan seperti itu. V itu seseorang yang sangat tahu dengan teknik dalam balapan, dirinya selalu bermain dengan halus, tidak seperti sekarang.
Victory berdesis sebal, menambah kecepatan mobilnya, tapi saat di tikungan dirinya terkejut karena ada anjing yang melintas tiba-tiba, hingga dirinya memutar stir tajam dan mengerem, tapi karena kecepatan mobilnya, membuat mobil itu terputar-putar hingga menimbulkan asap, terhenti setelah sisi mobil menabrak pohon. Tubuh Victory terhentak saat itu, mencengkram erat kepalanya yang terkena pintu.
Lawannya, Sungjae, berhenti di dekat mobil V, keluar dari mobil miliknya sendiri dan menghampiri V.
Mengetuk-ngetuk jendela V.
"V..V.. kau tidak apa-apa ?"
Mencoba melihat ke dalam, tapi kaca mobil V itu gelap.
Victory menelungkup kan kepalanya di stir, kepalanya pusing akibat benturan tadi. Memukul-mukul kursi kesal. Mengabaikan Sungjae yang masih sibuk diluar.
Tidak direspon, Sungjae akhirnya memilih menghubungi Namjoon.
Dan menunggu kedatangan Namjoon dengan perasaan khawatir. Karena bagaimanapun juga, walau rival di dunia balap, mereka tidak pernah menaruh dendam jika salah satunya kalah.Roseanne masih berada di hotel, bedanya dirinya hanya sendiri. Menangis di lipatan kakinya. Kata-kata Victory masih terngiang-ngiang di kepalanya. Seharusnya dia tidak menangis, seharusnya dia berlaku seperti biasa saja saat dimaki-maki atau dihina, seharusnya dia tetap menjadi Roseanne yang dulu. Tapi kenapa karena Victory seorang, dia menjadi seperti ini ?
Sakit ketika mengingat wajah marahnya, wajah kecewanya, wajah yang tadi diisi dengan setetes dua tetes air mata karena dirinya.
"Maafkan aku..hiks..maafkan aku. Aku bersalah..hiks. Jangan begitu..aku menyesal..hiks.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Hooligan (TaeRose) {END}
FanfictionDua orang yang dijuluki pencari masalah, tapi di taraf yang berbeda Si Roseanne Park si cantik yang sudah terlalu banyak masalah,tapi sama sekali tidak ia pedulikan karena baginya itu menyenangkan Si Victory Kim si tampan yang hanya coba-coba di dun...