Roseanne makan dengan murung bersama orang tuanya. Tentu saja menimbulkan tanda tanya pada mereka oleh sifat anaknya ini. Tidak biasanya Roseanne murung begitu.
"Kenapa, hm ? Dan leher mu kenapa membiru begitu ?"
Menoleh pada ibunya yang bertanya lalu menggeleng pelan.
Sang ayah mengambil minuman setelah selesai makan dengan tatapan mengarah pada Roseanne."Jawab yang benar, Roseanne. Daddy tidak pernah mengajarkan mu menjawab pertanyaan orang seperti itu."
Melekukkan bibirnya kebawah, menatap ayah ibunya ingin menangis.
"Aku merasa bersalah pada seseorang. Aku menjebak nya, membuat ia masuk sel tahanan selama seharian, terus sakitnya bukan sembuh, bahkan malah dirawat beberapa hari setelah keluar. Sekarang dia membenci ku. Leher ku ini karena korban kemarahannya."
Tiffany menggeleng heran. Nichkhun, sang ayah pun begitu.
"Lagian kamu kenapa menjebaknya ?"
"Kemarin itu dia melihat aku dan teman ku making love. Tentu saja aku tidak mau dia mengadu pada guru, Mommy tahu sendiri, sekali lagi aku ketahuan, akan di drop out. Makanya aku menjebaknya."
Nichkhun berdiri sambil memakai jasnya, menghampiri anaknya, lalu mengusak halus dan mencium pipi Roseanne.
"Kalau merasa bersalah, ya minta maaf, sayang. Mommy dan Daddy memang tidak pernah melarang mu ini itu, bahkan kamu membuat kenakalan terfatal pun tidak ada kami tegur. Tapi untuk masalah bersalah, kamu memang harus menyelesaikan nya. Sudah ya, Daddy berangkat kerja dulu"
Tiffany juga ikut berdiri, tujuannya adalah mengantar suaminya di depan pintu sebelum sang suami berangkat bekerja
"Segera habiskan dan berangkat sekolah, Mommy mau mengantar Daddy mu ke depan."
Seokjin memasuki kelas dengan semangat paginya menatap satu persatu murid-murid. Merasa senang karena saat ini murid-muridnya sudah pada datang, walau satu orang tidak bisa hadir karena berada di sel tahanan.
"Jadi, sebelum kalian mulai pembelajaran, kalian sudah ingatkan ini jadwal apa ?"
"Ingat,saem."
Victory yang terbilang masih anak baru di sekolah ini kebingungan. Jadwal ? Jadwal apa ?
"Jadwal pergantian tempat duduk. Setiap kelas ada jadwalnya, dan sekarang jadwal kita."
Daniel menjelaskan setelah secara tidak sengaja melihat wajah kebingungan temannya. Victory membulatkan mulutnya tanda mengerti atas penjelasan Daniel, kembali memperhatikan Seokjin saem yang sedang berbicara panjang kali lebar.
"Nah sekarang, akan saem umumkan teman tempat duduk kalian yang baru."
Beberapa murid sudah berganti tempat duduk setelah nama mereka disebut oleh Seokjin, tinggal beberapa murid lagi yang menunggu giliran namanya dipanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Hooligan (TaeRose) {END}
Fiksi PenggemarDua orang yang dijuluki pencari masalah, tapi di taraf yang berbeda Si Roseanne Park si cantik yang sudah terlalu banyak masalah,tapi sama sekali tidak ia pedulikan karena baginya itu menyenangkan Si Victory Kim si tampan yang hanya coba-coba di dun...