🍃 14. Trying 🍃

354 54 15
                                    

Soal pertukaran tempat duduk, akhirnya Victory setuju, dan sudah duduk disamping Roseanne. Yah, ini sudah seminggu kemudian, maka dari itu Roseanne dan teman-temannya sudah masuk kembali setelah menyelesaikan masa skors.

Sekarang sedang jam pelajaran, maka dari itu murid-murid fokus dalam memperhatikan.

Victory sendiri antara mau dan tidak, dirinya memperhatikan sambil berpangku tangan dan mengunyah permennya.

Tapi tidak mau memperhatikan dia itu, dalam artian guru, jika salah dalam menjelaskan ditegur olehnya hingga guru tersebut tidak berkutik dibuatnya. Iya... tidak memperhatikan, dirinya hanya mendengar saja.

Murid lain pun sampai melihat ke arahnya dengan wajah terkejut, karena apa yang disampaikan Victory itu benar adanya.

"Baiklah, sekian pelajaran saya hari ini. Terimakasih"

Victory mendesah lega ketika guru sudah keluar.

Segera memeriksa tas Roseanne, baju, rok dan meja, untuk tahu, apakah anak itu membawa rokok apa tidak. Dan benar. Dirinya menemukan satu batang rokok di tas Roseanne.

"Nah, aku sita~"

Roseanne berusaha mengambil dari tangan Victory, tetapi anak itu menjatuhkannya dan menginjak rokok itu. Roseanne ternganga karena kelakuan Victory.

"Roseanne--"

Pembicaraan Junhoe pun dihentikan oleh Victory. Padahal anak itu baru memanggil namanya saja.

"Maaf ya, tapi Roseanne tidak boleh berkumpul dengan kalian lagi."

Junhoe menatap Chanwoo disampingnya yang juga memasang wajah bingung.

"Memangnya siapa dirimu melarang-larang Roseanne ?"

"Aku ? Pacarnya."

Menarik Roseanne segera setelah mengucapkan kata yang mengejutkan seisi kelas.

Menarik Roseanne segera setelah mengucapkan kata yang mengejutkan seisi kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Roseanne berdecak, memukul gemas dada Victory.

"Harus sekali kau mengatakan itu dikelas ?"

Mengangguk dengan senyuman kotaknya hingga matanya menyipit. Roseanne menganga tidak percaya, ikut tersenyum juga pada akhirnya.

Bagaimana tidak ? Jika Victory terlihat seperti anak polos begitu saat dirinya tersenyum.

Duduk diatas pagar rooftop, masih memandang Victory yang mengunyah permennya dan juga bermain game di ponselnya.

"Kau pernah pacaran ?"

"Tidak, kau pacar pertamaku"

Victory menjawab pertanyaan itu masih dengan memainkan ponselnya. Apa dia tidak lelah ? Padahal dia bermain sambil berdiri begitu.

"Ciuman ?"

"Kau juga yang pertama."

Mendelik tiba-tiba ke arah Roseanne.

Duo Hooligan (TaeRose) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang