Karena mereka masih dibawah umur, pihak polisi memutuskan agar merehabilitasi mereka saja. Bagaimana pun, mereka berempat sudah positif sebagai pengguna, dan satu diantara mereka adalah pengedar. Tapi Bobby lebih memilih untuk ditahan saja, karena dirinya sudah tidak tertarik pada apa-apa lagi di luaran sana. Dirinya akan melakukan hal yang sama lagi jika hanya di rehabilitasi tanpa ditahan. Tersenyum tidak apa- apa pada ketiga temannya, karena Bobby sadar diri dialah yang membuat ketiga temannya memakai obat terlarang ini, padahal dulu mereka hanya anak berandal seperti pada umumnya.
🌸🌸🌸🌸
Pagi hari ini, Roseanne sudah datang ke sekolah padahal masih menunjukan waktu subuh. Berdiam diri di kursinya seorang diri. Kadang kala menghela napas gusar.
Ya bagaimana tidak, jika karena dirinya dua orang terlukai. Apalagi Victory. Tapi beginilah dirinya.
Seorang perempuan brengsek yang kadang hati nuraninya ntah kemana.Bobby pada akhirnya benar-benar dipenjara, karena sebelum mengenal dirinya dan yang lain anak itu sudah memakai obat terlarang tersebut, orang tua Bobby juga tidak bisa berbuat apapun. Beritanya juga sudah tersebar luas di sekolah.
Soal Victory juga sudah tersebar luas. Bahkan tentang dirinya yang menjebak Victory sudah menjadi bahan omongan orang lain. Tapi dirinya tidak masalah, toh dia juga melakukan itu untuk melindungi dirinya sendiri.
Victory pun masih harus opname untuk beberapa hari. Karena demamnya yang tidak turun-turun juga lambung yang sedikit luka akibat alkohol yang dia berikan secara paksa kemarin.
🌸🌸🌸🌸
Victory terbangun, mengerjapkan matanya. Melihat sekeliling ruang inapnya. Sang ayah masih tidak sadar dirinya sudah bangun.
Mengangkat kepalanya saat ada Yeonjun yang tertidur di sofa.
"Appa...Yeonjun tidak sekolah ?"
Daehyun mendongak, sedikit kaget Victory sudah bangun dari tidurnya. Karena sesampainya di rumah sakit semalam, sesudah diberi infus anak itu langsung tertidur dan belum ada bangun sama sekali, baru pagi ini.
"Sudah bangun.. Tidak, dia katanya mau menjagamu. Sudah dipaksa untuk sekolah, tapi malah menangis."
Tertawa kecil, Yeonjun beberapa tahun lebih muda darinya, masih kelas 1 menengah pertama. Sedangkan dia sudah kelas 3 menengah atas. Tapi Yeonjun memang masih sering menangis. Dasar cengeng.
"Appa...Aku lapar."
Sang ayah langsung berdiri menghampiri Victory, mengecek suhu badan yang syukurnya sudah mulai turun.
"Sebentar ya, appa belikan dulu. Appa tahu kalau kau sedang sakit, kau tidak mau makan makanan rumah sakit"
"Terima kasih, appa."
"Eum~"
Senyum Victory menghilang ketika ayahnya pergi. Melamun memikirkan perbuatan Roseanne pada dirinya. Bisa-bisanya Roseanne berlaku seperti itu hanya perihal takut dirinya membongkar soal apa yang dia lihat ke guru. Victory tidak sepicik itu. Lagi pula apa untungnya untuk dia kalau mengatakan pada guru ? Toh, dia juga tidak punya masalah pada Roseanne. Tapi karena masalah ini, dia mempunyai rasa tidak suka pada Roseanne.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Hooligan (TaeRose) {END}
FanfictionDua orang yang dijuluki pencari masalah, tapi di taraf yang berbeda Si Roseanne Park si cantik yang sudah terlalu banyak masalah,tapi sama sekali tidak ia pedulikan karena baginya itu menyenangkan Si Victory Kim si tampan yang hanya coba-coba di dun...