Seorang cowo berjaket denim memasuki ruang kelas dengan membawa sticky notes hijau dan sebuah coklat yang telah dihiasi oleh pita berwarna merah muda. Ruang kelas yang masih sangat sepi bahkan belum ada siswa yang datang di kelas ini. Ia mendekati sebuah meja yang berada di bangku ketiga pinggir jendela lalu menaruh sticky notes dan coklat tadi kolong meja seseorang lalu keluar meninggalkan ruang kelas. Kaki jenjangnya itu melangkah ke arah kantin berniat untuk sarapan disana.•••••
"RAINAAA!!!". Teriakan seorang wanita dari balik pintu kamar berwarna putih itu sembari menggedor gedornya. "CEPETAN BANGUN".
Raina yang terganggu dengan suara kencang bundanya itu dengan cepat menutup dirinya dengan selimut.
"Iya bunnn". Ucapnya lalu melanjutkan tidurnya yang dirasa kurang cukup."Cepet mandi, bundaa udah nyiapin sarapan".
Annanda turun ke bawah menuju dapur berniat mencuci piring kotor dan alat masak yang sempat digunakan. Setelah selesai mencuci piring.
Sudah lama Annanda menunggu anaknya yang tidak cepat turun ke bawah, ia menyusul kearah kamar anak gadisnya. Annanda mulai Menaiki anak tangga satu persatu.
Raina yang sebenarnya tidak tidur hanya memejamkan matanya, ketika mendengar suara langkah kaki ibunya itu langsung terduduk dan benar saja Annanda langsung menggedor gedor lagi pintu kamarnya.
"RAINAAA!!". Teriak Bunda
"IYAA BUNDAA". teriak raina.
"Cepett sarapan"
"Mandi dulu bun".
"DARIII TADIIII BELUM MANDII??!!NANAAAA UDAH JAM BERAPA INII!!?".
••••••
Cuaca pagi hari ini sangat cerah, Hari ini Raina diantar sekolah oleh bunda. Banyak siswa dan siswi mulai memasuki area sekolah sembari bercanda gurau dengan temennya.
"sayang pulangnya bunda ga jemput ya, mamahmau nganterin pesanan baju". Ucap Annanda. Ia memiliki sebuah butik yang terletak sedikit jauh dari sekolah SMA NUSA BANGSA, sekolah Raina.
"Yah,yauda deh bun Raina masuk duluan ya". ucap raina lalu membuka pintu mobilnya. "bunda nanti nana pulangnya bakal telat. nana mau mampir ke rumah Yuna dulu sama temen temen".
"Iya sayang, yauda kalo pulang dari Yuna. Jam segitu bunda bisa jemput, nanti telpon bunda yaa".
Raina turun dari mobil berwarna hitam itu lalu melangkahkan kakinya memasuki sekolah.
Pagi yang cerah, namun tidak secerah senyumannya. Karena bunda tidak bisa menjemput dirinya. Sesampai di kelas, ia langsung duduk di bangkunya dan langsung mengeluarkan buku PR yang semalam ia kerjakan. Mengecek ulang jawaban yang telah di isi oleh dirinya. Banyak sekali tugas yang harus ia selesaikan karena kemarin tidak masuk sekolah.
Seorang gadis berkacamata datang dan langsung duduk di sebelah kirinya. Gadis bernama Yuna ameline, teman semeja Raina.
"pagi sayangku". Sapa yuna melambaikan tangan.
Raina pun tersenyum. "Pr indonesia udah lo kerjain?". Tanya Raina
Yuna mengangguk lalu mennyenderkan kepalanya pada kursi "udah, nih mau barter sama kimia?".
Raina menganggukkan kepalanya. ia mengeluarkan buku kimia dari dalam tas dan menyerahkannya kepada Yuna. Begitu pula Yuna, ia menyerahkan buku indonesia kepada temannya ini.
Raina merogoh kolong mejanya berniat mengambil tumpukan buku yang jarang sekali ia bawa pulang. ia hanya akan membawa pulang buku yang diberikan pr oleh guru. Namun tangannya menemukan sesuatu,ia mengambilnya. Terdapat sebuah benda terikat oleh pita,dan?sticky notes?.
Yuna yang melihat itupun langsung tersenyum meledek kearah sahabatnya itu. "Cieeeee darii siapa tuh?". Ucapnya lalu mengintip kertas berwarna biru bertulis itu.
Raina menggelengkan kepalanya tidak tau, ia membaca sticky notes itu 'Selamat pagi raina cantik yang cantiknya selevel princess cinderella. semangat jalanin harinya yaa. jangan lupa senyum biar aku bisa liat senyum kamu dari jauh'.
Yuna tertawa lalu menabok pelan lengan raina. "Bhahhahahahah dari siapa tuh?,cupu banget masa ga berani ngasih langsung".
"apaansi lo". Ucap Raina lalu membuka handphone dan memotret sticky notes itu. lalu mennyimpan coklat dan sticky notes itu kedalam tasnya. "ini siapa ya yang ngasih?kemarin susu". tanya Raina
yuna mengangkat bahunya "mana gua tauu". Yuna membuka bukunya berniat mennyalin jawaban."udah cepetan catet bentar lagi bel".
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA AGISTA
Novela JuvenilRaina agista punya banyak alasan untuknya menyukai hujan. Mulai dari bau, suara rintikan, hingga hawa dinginnya itu. Ketika kebanyakan orang mengidentikan saat hujan itu dengan kegalauan atau bahkan kerinduan. Ia lebih mengidentikan dengan kedamaian.