Hiii hii, happy reading yaaa.||||||
Kasih sayang yang tidak ingin dikalahkan oleh orang lain adalah kasih sayang orang tua kepada anaknya.
"BUNDAAAAAA". Teriak Raina setelah melemparkan tasnya ke sofa.
Annanda yang sedang menonton tv itu menoleh kearah anaknya yang tengah berlari menghampiri dirinya. "Ada apasih na,lari lari begitu!?. Itu loh tas kamu maen lempar lempar aja,untung gak kena bunda". Ucap Annanda lalu memasukan wafer yang tengah dipegangnya itu kedalam mulut.
"NANA DAPET COKLAT BUNDAA DARI COWOO". ucapnya excited lalu memeluk bundanya.
"modelan kaya kamu gitu ada yang suka". ucap annanda
Raina memutar bola matanya malas ia langsung melepaskan pelukannya. "tuh kan bunda mah gitu". cemberut Raina.
"Coba mana liat?". Kata Annanda sambil mengunyah camilan.
Raina mengambil tasnya lalu mengambil coklat yang yang masih terbungkus pita itu,menunjukannya kearah bunda. Sontak membuat Annanda tertawa. "Satu doang"
"Mandi sana,tuh liat pada keringetan gitu". Tunjuk Annanda kearah dahi anaknya itu. Ia mengendus "tuh mana bau".
dengan reflek Raina mencium baunya sendiri "wangi gini dibilang bau".
•••••
Hari minggu ini dia gunakan untuk bermain dengan Yuna, teman dari smp nya. Pertemanan yang tidak pernah ia sangka. Berawal dengan Raina yang tidak sengaja menyenggol bekal makanan milik Yuna waktu masa orientasi smp. Raina yang merasa sangat bersalahpun meminta maaf dan mengajaknya untuk memakan bekal miliknya bersama, walau awalnya Yuna menolak.
Raina berlari dengan terburu buru menghampiri Annanda,sambil menenteng sepatunya. "Bunda nana ijin pergi sama Yuna, udah nungguin di depan".
Annanda menengok kearah anaknya yang sudah berdandan cantik memakai dress berwarna biru muda dan memakai cepet bergambar kupu kupu berwarna putih. "Ehhh mauu kemana sayangnya bundaa?". Tanya Annanda lalu mematikan kompornya dan mengangkat daging ayam yang sudah matang itu.
"Nonton bunda, ada film baru". Jawab Raina lalu meraih tangan bunda untuk berpamitan dan mencium pipi bundanya itu.
"Kok Yuna enggak masuk dulu sih?bunda kangen tauu. Pulang jam berapa? nanti bunda masakin".
" Sorean bun,gatau jam nya mah ga nentu". jawab raina. " yaudah bun,kasian yuna nunggu lama".
"hati hati sayang"
Raina sedikit berlari setelah sampai pintu utama,lalu memakai sneakers putih pemberian hadiah ulang tahun dari ayahnya.
"Sorry ya yun udah nunggu lama""yaelah,baru aja nyampe"
•••••
Setelah memesan tiket film,yang tayangnya masih sekitar 45 menit lagi. Mereka berdua memutuskan untuk makan terlebih dahulu.
Seorang pelayan datang dan mennyerahkan menu yang tersedia. Mereka mulai memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan. Seorang pelayan itu mulai mencatat apa saja yang dipesan,sekiranya sudah selesai pelayan itu meninggalkan mereka berdua. Tanpa menunggu lama makanan pun datang. Mereka berdua mulai menikmatinya.Setelah sudah selesai mengisi perutnya. Mereka langsung kembali ke tempat tadi karna sebentar lagi film akan dimulai. Setelah film akan dimulai mereka mencari bangku yang sudah di pesan. Menikmati alur film sembari menikmati popcorn. Film yang berhasil membuat penonton tertawa,emosi, dan menangis. Setelah selesai menonton mereka duduk dan membahas film yang barusan ditonton.
"Sumpah gua rate 100/10 asli,gilaaa sih". Ucap Yuna excited untuk membahasnya.
"1000/10 sih kata gua, aturan mah si-".
•••••
setelah selesai membahasnya, mereka berdua berjalan kearah toko buku yang ada di mall ini. Sesampainya di sana, Raina dan Yuna berpisah untuk mencari buku yang sedang di incarnya. Mata raina terpanah pada komik anime yang sedang ia cari. Terlalu tinggi untuk menggapainya, ia sedikit berloncat namun sia sia.
Seseorang yang melihat itu langsung menghampiri dan membantunya,mengambil buku yang ingin diambil oleh raina.
"Yang ini?". Tanya cowo berhoodie peach itu,lalu dijawab dengan anggukan oleh raina. Ia mengambilnya lalu memberikannya kepada raina.
"Makasii". Ucap Raina tersenyum kearahnya, cowo itu membalas senyuman.
"Masih ada lagi?". Tanya cowo itu
•••••
"BUNDAA RAINAA PULANGG SAMA YUNAA!!".
Annanda yang sedang menonton tv itu langsung berdiri dan mendekati yuna dan memeluk yuna. " udah makan belum?".
"belum bundaa, mata raina udah dimasakin bunda. Nanti kalo aku ga makan disini mau di musuhin raina seminggu". Kata yuna yang langsung mendapat cubitan di lengan dari sahabatnya itu.
Annanda hanya terkekeh lalu menggandeng tangan yuna untuk menuju meja makan. Annanda memasak banyak sekali hari ini.
"Nana,ambilin minum di lemari es". Suruh AnnandaRaina yang tadinya sudah duduk, kini berdiri melangkahkan kakinya menuju lemari es yang tidak jauh jaraknya dari meja makan.
Raina langsung membuka lemari es itu, matanya menatap sebuah coklat yang bertumpuk disana. "1,2,3,4,5,6,7,10". hitung raina pelan.sudah diketahui bahwa coklat itu dari bundanya. Bundanya itu tidak mau tersaingi kasih sayang dan cintanya dari orang lain. Raina tersenyum senang,lalu menatap bundanya yang sedang memindahkan makanan kearah meja dibantu oleh yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA AGISTA
Teen FictionRaina agista punya banyak alasan untuknya menyukai hujan. Mulai dari bau, suara rintikan, hingga hawa dinginnya itu. Ketika kebanyakan orang mengidentikan saat hujan itu dengan kegalauan atau bahkan kerinduan. Ia lebih mengidentikan dengan kedamaian.