Seseorang berhoodie hitam itu menaruh sebuah tempat makan berisi nasi goreng yang telah dibuatnya pagi pagi buta. Ketika membalikan badannya ia terkejut mendapati adik kelas yang ia sukai itu tersenyum kearahnya.
"Ohhhh, jadi selama ini kak Dika yang ngasih". Tanya Raina menaikan alisnya dan tersenyum lebar kearah Dika. "Mulai dari coklat,susu,makanan,roti". tanya riana lagi dengan sedikit mencondongkan badannya kedepan mendekati
Dika yang hanya tersenyum ragu.Dika tidak bisa berkata apa apa.
"Kakak suka yaa sama aku?". Ucap raina langsung membuat Dika sedikit mengangguk.
"raina mau gak jadi pacar akuu?nanti tiap hari dikasih nasi goreng deh". Kata Dika
Raina berfikir sejenak "Tambahin telor mata sapi?".
"iyaa rainaa".
"kasih timun?,jgn pedes pedes".
"iyaaa sayangg,gmn?mauu?".
Raina mennyodorkan tangannya berniat berjabat tangan,Dika pun mennyodorkan tangannya lalu bersalaman 'deal'.
"Ke kelas dulu ya pacarr". Ucap Dika sambil mengelus rambut raina.
Raina menahan kesaltingannya. "Ih apaansi kak".
"jangan panggil kakak dong,kan udaah jadi pacar". Pinta Dika
Raina menaikan alisnya. "panggil apa dongg?"
•••••
Sesekali Raina tersenyum sendiri merasakan jantungnya berpacu cepat mengingat Dika mengelus rambutnya. Raina pun mengelus bagian rambutnya tadi yang di pat-pat oleh pacarnya,ia tersenyum. Kehangatan sikap Dika terus membekas sehingga pipinya merah merona.
Sebenarnya Raina dulu yang mennyukai Dika. Waktu masa orientasi nya untuk memasuki sekolah SMA JAYAWARA ini. Hari pertama mpls,ia mengalami pramens membuat roknya kotor. Dika yang mengetahuinya pun langsung mendekati raina dan mennyerahkan jaketnya untuk menutupi.
Yuna yang melihat sahabatnya ini cengar cengir sendiri seperti orang kesurupan, ia mennyenggol lengan Raina.
"napa lo?".
"KAKKK DIKAAAAA". ucapnya penuh semangat "diaa yang ngasih makanan di sinii". ucapnya sembari mengetok meja.
Yuna langsung menghadapkan dirinya kearah Raina, karena sangat tertarik dengan topik pembicaraan ini "Kak dika futsal itu? yang lo suka? sumpahh? halu doang kali lo? mana percaya gue".
Yuna melihat Raina memegang kedua pipinya menutupi rona dipipinya dengan tersenyum lebar kearahnya. "Naa?benerann?".
Raina mengangguk berkali kali dengan cepat, Yuna pun ikut senang dan langsung memeluk raina. "Terus terussss?gimanaa?critainnn naaa?". Tanya Yuna setelah melepas pelukannya.
"kita pacarannn yunnn,pacarannn. PACARANN SAMAA KAK DIKAAA".
"KOKKKK BISAAA!!??"
"Diajakkk pulangg barenggg". Ucapnya dengan senang
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINA AGISTA
Teen FictionRaina agista punya banyak alasan untuknya menyukai hujan. Mulai dari bau, suara rintikan, hingga hawa dinginnya itu. Ketika kebanyakan orang mengidentikan saat hujan itu dengan kegalauan atau bahkan kerinduan. Ia lebih mengidentikan dengan kedamaian.