Dear, Imam Ku

Chapter 7

"Ikhtiar dan bersabarlah ! Karena ketulusan dan senyuman, adalah kunci untuk kemudahan menuju kesuksesan."
⭐⭐⭐

3 bulan yang lalu...

Aku sedang terduduk di pinggir ranjang queensize ku sambil menatap sebuah lembaran kertas ditanganku. Tanpa aku sadari seseorang telah masuk ke dalam kamarku, bahkan duduk disampingku dengan tangan kanan dia letakkan di atas bahu kiriku. Aku terkejut seraya menoleh, "Kak Tari?" Seruku.

Dia tersenyum sambil mengelus kepalaku, kemudian buka suara, "Syah, kamu belum juga menentukan tempat magang?" Tanyanya yang hanya bisa ku jawab dengan anggukkan saja. Dia terlihat sedang menarik napasnya, "Perusahaan di tempat Syifa akan magang itu gimana?" Tanya Kak Tari lagi.

Dengan wajah masih ditekuk, aku menjawabnya, "Udah gak bisa lagi, Kak. Mereka cuma menerima 3 mahasiswa magang saja. Andai saja waktu itu Aisyah gak sakit. Pasti Aisyah bisa masuk di perusahaan itu juga bareng Syifa." Kataku dengan raut wajah sedih.

"Kamu yang sabar ya! Kan kamu sendiri yang bilang waktu itu sama pasien Kakak dirumah sakit, kalau sakit itu ujian dari Allah. Karena saat itu Allah juga sedang menghapus dosa-dosa kita. Dan Kakak yakin, pasti ada hikmahnya dibalik semua itu," Jelas Kak Tari tersenyum lebar padaku.

"Apa sebaiknya Aisyah gak usah magang aja ya, Kak!"

"Lho, kenapa gitu Syah?"

"Ya, Aisyah merasa gak pantas dan gak cocok aja gitu. Berada di ruang lingkup perkantoran, yang mana di lingkungan tersebut setiap wanita mengenakan pakaian minim dan terbuka,"