37

20 4 0
                                    

~~~

"Kalo kata Dilan sih, rindu itu berat"

~~~

Senin, 8 Juni 2020

Rumah, 06.17

Anatha menuruni tangga menuju meja makan. Mama yang sedang memasak sedikit kaget tiba-tiba mendapati Anatha yang sudah duduk saja di depan meja makan dengan seragam putih abunya.

"Anatha kamu udah sehat emangnya? Jangan hari ini deh masuknya, besok aja ya." Ucap mama langsung menghampiri Anatha.

"Gak apa-apa mah. Anatha udah sehat kok, kan kemarin udah istirahat lama banget." Jawab Anatha yakin. Mama yang melihat keyakinan Anatha kemudian bergegas membawakan sarapan untuk anaknya sebelum berangkat sekolah.

"Pokoknya nanti kamu gak boleh terlalu capek di sekolah. Gak usah pergi-pergian kemana-mana deh, jangan dulu main-main apalagi lari-lari sama temen-temen kamu, kalo gak ngerti sama pelajarannya gak usah terlalu dipikirin nanti pusing. Oh iya, kalo ngerasa pusing atau apa mending ke UKS ya." Mama terus saja memperingatkan Anatha. Padahal Anatha tidak pernah pergi-pergian atau lari-larian sama siapapun. Dan UKS, ruangan itu malah akan mengingatkan Anatha pada Rian. Sepertinya Anatha harus menghindari ruangan itu kan.

"Iya mah. Anatha tau kok. Mending berangkat yuk mah, Anatha takut kesiangan." Ucap Anatha sembari melirik jam di pergelangan tangannya.

Sepertinya mama lupa, kalau sekarang mama yang akan mengantarkan Anatha ke sekolah, mama belum siap-siap sama sekali. "Oh iya bener, mama bawa jaket dulu ya." Mama segera berlari ke dalam kamarnya.

"Anatha tunggu di luar ya." Tanpa menunggu jawaban dari mamanya, Anatha melenggang keluar dan duduk di kursi yang ada di teras.

Tiba-tiba saja memori yang tak diundang datang. Jelas sekali Anatha mengingat Rian yang datang dengan motornya di pagi hari. Rian yang sangat resek saat itu membuat Anatha terus saja jutek padanya. Tiba-tiba Anatha jadi rindu dengan cengengesan Rian yang khas dan selalu saja ada.

Tapi Anatha jadi teringat, Anatha kan masih punya nomor kontak Rian kan? Anatha mengeluarkan ponselnya. Untung saja ponselnya masih utuh karena dibawa oleh Rian ketika mereka pergi ke rumah sakit. Ternyata masih ada nama "Rian si cowok resek" yang menjadi kontak ketiga dari tiga kontak yang ada di ponselnya.

Ingin sekali Anatha memanggil nomor tersebut. Menanyakan kabar Rian, menanyakan keberadaannya, tidak, Anatha hanya ingin sekali mendengar suaranya.

"Kalau mau ditelepon, telepon aja kali." Ucap mama seperti sedang mengejek Anatha. Tanpa bisa dikendalikan, pipi Anatha memanas. Anatha malu ketahuan oleh mamanya sedang menatap kontak seorang cowok.

"Hayu ah mah berangkat." Anatha tiba-tiba berdiri dan berjalan ke arah garasi. Mama tersenyum melihat kelucuan anaknya yang sepertinya sedang kasmaran itu.

Perjalanan ke sekolah terasa sangat panjang karena kesunyian yang tercipta di antaranya. Pikiran Anatha kembali berkeliaran. Bukan pada Rian ya, Anatha kembali teringat pada papa. Biasanya kan papa yang mengantarnya ke sekolah setiap hari. Sangat terasa berbeda ketika papa tiba-tiba pergi.

Setelah menyalami tangan mamanya, Anatha segera berjalan ke kelasnya. Ternyata pengalaman berbeda yang kini dirasakan Anatha. Anatha menunduk di sepanjang jalannya, karena sudah menjadi kebiasaannya sejak lama. Tapi ternyata banyak orang-orang yang menyapanya, membuatnya tidak bisa menunduk karena harus tersenyum dan sesekali menyapa balik orang tersebut.

Bahkan tiba-tiba saja ada orang yang menggandeng tangan Anatha di lorong kelas. "Anatha!! Kamu udah masuk lagi ya, udah lama banget kamu gak masuk sekolah. Semua pada nanyain kamu loh. Hayu kita bareng ke kelasnya." Ucap orang itu dengan sangat riang dan bersemangat.

Anatha duduk di kursi favoritnya. Anatha baru sadar kalau dia memang sudah lama sekali tidak masuk sekolah. Sudah lama sekali dia tidak duduk lagi di kursi itu. Dan saat itulah dia semakin merasakan ada yang hilang. Anatha melirik ke sebelah kanannya. Tidak ada Rian di sana. Anatha tersenyum getir.

Sayangnya komposisi kelas kini berjumlah ganjil, jadi Anatha tidak bisa menemukan teman sebangkunya lagi, kursi di sampingnya akan tetap kosong sampe waktu yang tidak ditentukan. Membuatnya akan selalu mengingat Rian yang jelas-jelas selalu teringat olehnya.


----------------

Hai readers ketemu lagi sama author

Aduduh ini Anatha lagi move on bukan sih

Kok malah bukain kontaknya Rian terus wkwkwk

Keciduk ya sama mamanya

Hmm siapa nih readers yg lagi move on juga?

Suka bukain sosmed mantan ya? wkwkwk

Yaudah yuk lanjut aja readers, jangan lupa tinggalin jejak dulu

Another MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang