Chapter 2| Friend

335 211 88
                                    

Awal semester 1
Glora Bakti High School







"Woi Verrel"

Merasa namanya terpanggil ia tidak menatap lawan bicaranya, tetapi tetap fokus dengan game yang dimainkan dengan teman sebangkunya itu

"Hah lo kenal gue?" tanya Verrel tanpa melihat seseorang yang memanggilnya

"Apaan lo sok terkenal babi" kata cowo yang duduk disebelah Verrel yang sedang memiringkan handphone dan fokus bermain game

"Yesss gue menangggg. Ahahahh cupu lo. Perjanjian kalo kalah lo bayarin gue nanti di kantin" kata teman sebangku Verrel dengan histeris sambil menepuk bahu Verrel. Seperti sedang merayakan kemenangannya sendiri.

Sasha segera menatap Gavin yang sudah heboh sendiri seakan memenangkan Give away "Verrel kan emang nub main game nya" kata Sasha sambil meletakkan Tas di kursi deretan nomer 3 pojok. Ia merasa tempat yang strategis adalah disitu, dekat dengan jendela dan taman sekolah.

Verrel akhirnya menatap Sasha dan bergumam pelan "Nyesel gue milih sekolah sama kaya lo" ujar Verrel lalu berdiri meninggalkan kelas. Sasha hanya tersenyum singkat sambil membuka Handphonenya

Ia suka sekali jika menjahili teman kecilnya itu. Verrel dan Sasha sudah berteman semasa umur 5 tahun. Jadi kemana mana jika ada Verrel maka ada Sasha. Ia selalu mengintili kemana keberadaan Verrel. Walaupun Verrel sedang bermain sama temen cowo, Sasha selalu aja mengikutinya

"Eh Sa, lo kok betah amat si 10 taun sama Verrel" Sasha segera membalikkan badan dan menghadap ke Gavin, teman Verrel semasa SMP

"Gatau sih, asik aja jahilin dia. Tapi 9 taun gue kenal lo kok rasanya nyesel ya"

Gavin melirik sinis Sasha,"Awas cinlok"

"Lah bacot lo Vin"

"WOI"

Sasha dan Gavin menjadi terkejut mendengar seseorang memukul meja Sasha sambil menjerit. Mereka berdua melihat seseorang yang datang dengan hanya membawa slimbag di tangannya itu

"Lo Sasha kan?"

"Hah dia sapa?" tanya Sasha polos pada Gavin

"Bilqis, teman SMP Gue sama Verrel" jawab Gavin dengan tenang sambil bermain handphone"Qis, harus ya mau kenalan sama orang gebrak meja dulu. Untung gue ganteng jadi ga jantungan"

"Ah bacot banget sih Vin" ucap Bilqis sambil menabok Gavin dengan keras,"gue duduk sama lo ya" pandangan Bilqis beralih pada Sasha. Ia hanya mengangguk dan membiarkan Bilqis duduk di depan Verrel. Sementara Sasha duduk didepan Gavin

Sasha dan Verrel tidak pernah satu sekolah, bahkan semasa SD. Mereka saling kenal karna rumahnya yang bersampingan persis. Sasha mengenal teman teman SMP Verrel karna hobi Sasha adalah mengikuti kemana Verrel pergi main.

Ia bingung akan berbicara apa pada Bilqis. Mereka berdua sempat bertemu walaupun hanya saling sapa, ketika Verrel sedang kerja kelompok dengan teman SMP dan disitu Ia bertemu Bilqis

"Lah lo yang di kafe Honey kan?"

Bilqis yang masih berfokus pada handphone nya segera mematikan dan menatap Sasha, "lah lo baru nyadar?"

"Ha iya"

"Gue sering denger cerita lo dari Verrel"

"Wadaw ga nyangka gue, dia nyeritain sahabat yang unyu itu ke temen temennya"

"Dia bilang kalau mau keluar rumah selalu mengendap endap, trus kalo keluar main harus malem diatas jam 10 kalo gak bakal ada setan yang ngikutin, katanya sih gitu"

Regret [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang