Chapter 10| Kelompok

110 44 35
                                    

"Dari mana aja lo?" tanya nya penuh dengan nafas tersenggah senggah, Rangga yang melihat itu mengerutkan dahi bingung,"lo ngapain ke sini Rel?"

Verrel yang merasa ada pertanyaan dari seseorang di belakang Sasha terkejut,"Lah lo ngapain di sini?" tanya nya ikutan bingung menunjuk Rangga

Sasha yang merasa di antara dua duanya langsung mengambil tindakan,"Ini kan ada pelajaran bu Lusi, yaudah ayo pada turun" kata Sasha dengan senyum garingnya turu pelan ke anak tangga,dan diikiti oleh dua cowok itu

"Ah sial tadi kan gue baru mau makan sama Rangga" gumamnya pelan

***

"Woi tugas bahasa gimana? Dedline nya Udah kurang seminggu anjir" kata Gavin setelah Pak Tono keluar dari kelas

"Yaudah nanti pulang sekolah gas" kata Hana semangat

"Gabisa gue ada basket,mau tanding jadi lagi rajin rajinnya latihan" jawab David yang mendapat anggukan dari Gavin dan Rangga


"Terus gimana nyet" kata Ana yang akhirnya kehilangan kesabaran,"Kalau kelompok gabisa terus"

"Malem aja malem, jam 7 an di Kafe Honey" usul Rangga ditengah keributan, menyebutkan tempat yang menjadi salah satu favorit mereka

"Hah kafe honey?!! Yesss, Sa Sa ajak kak Erlang ke sana. Biasanya ada rombongan kak Erlang. Huhuhu ketemu kak Aryan"heboh Hana antusias sambil mendekat ke Sasha

Sasha melihat ekspresi David yang murung, sebenarnya Ia ingin tertawa keras tapi gaya disekolah harus Classy," Kakak gue sekarang tempat nongkrongnya ganti. Di Flovor Kafe" jawab Sasha dengan wajah polos

"Yaudah kesana aja" yang mendapat jitak an dari Bilqis

"He bocah lo gatau Flavor Kafe itu apaan?"

"Gak" jawabnya dengan datar

"Lo mah pesen susu soda aja gaada. Adanya minuman keras, mau?" tawaran David membuat Hana menginjak sepatunya dengan keras

"Aduh ada KDRT" kata Gavin yang melihat sekarang rambut David ditarik Hana dengan keras

"Udah udah nanti temen gue botak" Rangga segera bertindak dengan melerai mereka

"Woi jadinya gimana? Si anjir ini mesti kita bahas apa nanti nyambungnya apa" kata Bilqis capek mempunyai teman yang gak waras sama sekali

"Rangga aja Rangga" Tunjuk Gavin yang sudah siap mabar dengan Verrel

"Hah, Gue?" tanya nya polos dengan menunjuk dirinya sendiri

"Lo yang nyimpulin aja, mesti pada setuju" katanya tanpa dosa

"Heh dugong, ketua kelompoknya bukan Rangga doang, kan lo juga nyet" jawab Sasha emosi

"Napa dah Sa, sekarang lo sensian sama Gavin?" tanya Ana curiga

"Yeu dari dulu dia selalu jadi nenek lampir" kata Gavin mengingat teman kecilnya

"Gavin naksir lo kali" celetuk Bilqis tanpa disaring

Sasha yang terkejut segera tertawa keras,"HAHAHAHAH SORI YA TIPE GUE TINGGI"

"Iya kaya dia ya Sa?" goda David pelan tanpa menunjuk siapapun, tapi Sasha paham dan segera mendelik pertanda supaya David diam saja

"Lah lo naksir cowok Sa? Kayanya dari dulu gapernah nempel ke sapa sapa kecuali Verrel" Verrel yang namanya merasa terpanggil hanya melirik sekilas dan melanjutkan main game

Hana yang merasa paham segera membantu Sasha,"Ah dia mah lagi bucin sama doi gue. Jahat ya, masa teman makan teman"

Sasha akhirnya tersnyum pada Hana,"He yang naksir Song Jong Ki itu gue duluan ya"

Regret [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang