Chapter 9| Dugaan

109 49 40
                                    

"Mah, Sasha berangkat. Assalamualaikum" katanya pelan sambil menutup pintu secara perlahan lahan. Ia jalan dengan terjinjit jinjit supaya tidak ada seseorang didalam rumah yang mendengar

Ketika sudah sampai pagar, ia menengok rumah Verrel yang masih sepi,"Aman"katanya sembari menutup pagar

Lalu ia segera merogoh handphone nya dan berjalan pelan ke depan gang perumahan hingga seseorang dengan jaket hijau motor beat menjemputnya

"Dengan Sasha?" tanyanya sembari mengecek handphone

"Iya Om" jawabnya sambil mengambil helm dan bersiap naik di motor ojek online

"Neng ini baru jam set6 pagi,ngapain dah berangkat?" tanya supir gojek sambil fokus pada motornya

"Anu om, belum ngerjain tugas"

"Jadi inget pas saya masih muda. Dulu ada masalah sama pacar, karna gamau canggung saya berangkat habis subuh biar ga ketemu di sekolah" curhatan om gojeknya penuh sandiwara

Sasha memekik kaget dan meneguk lidahnya,"Kok kaya gue ya. TapiVerrel bukan doi gue"gumam nya pelan yang tak sadar didengar oleh gojek

"Eh napa neng"

"GAPAPA UDAH OM FOKUS AJA KE SEKOLAH SAYA YA" Bentak Sasha tak sengaja karna supir ini terlalu kepo urusan orang

***

"AKANG UDINNNNN"Teriak Sasha menggema ke seluruh ruang belakang sekolah yang menjadi tempat peristirahatan tukang kebon

"AKANGGGGG!!!!!!"

"SAMLEKOM KANGGGGG"

"Ya Tuhan gue tau akang uding budeg, tapi gue dah jerit sampai pita suara gue mau lepas anjir" celetuknya sendiri karna lelah memanggilnya

Lalu tak lama pria sekitar beumur 45 Tahun keluar dengan wajah yang masih mengantuk,"Lah ada apaan dek?"

"Akang, kunci kelas X Mipa 2 mana?" tanya Sasha sembari menjulurkan tangan pertanda minta kunci kelas

"HAH APAAN DEK?"

"KUNCI KELAS SAYA AKANG. X MIPA 2"

"IYA INI MASIH PAGI. KENAPA ADEK DAH BERANGKAT"

"Yatuhan gue nanya apa dijawa apa" kata Sasha pasrah dan melemas



"HAH APA?"

"KUNCI!!!!KUNCI KELAS"Sasha mengambil handphone dan mengecek memopad dan mengetik," NIH NIHH AKANG"

Kang Udin segera mendekat melihat ponsel Sasha dan tertawa kecil,"oh kunci. Ngomong dong dek"

"Yaelah gue daritadi dah ngomong"


"HAH APAAN"

"KUNCIIIII KUNCIIIIIII" Jeritnya kembali sambil menekankan handphone nya pada Kang Udin

Kang Udin langsung masuk dan tak lama keluar dengan tangan kosong,"Dek X Mipa 2 udah dibuka pi tunya"

"Yaelah ngomong dari tadi kekk"






Regret [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang