Chapter 3| Baper

285 196 76
                                    




Satu bulan kemudian

"Nanti kalau sudah kalian bikin kesimpulan dan buat alasannya juga. Yang nulis satu orang aja, tapi ingat ini tugas kelompok. Nanti ketua kelompok nya bertanggung jawab sama anggota anggotanya. Cukup sekian, selamat siang semua"

Setelah menerima tugas yang lumayan ribet dari Bu Rina selaku guru Bahasa Indonesia, kelas menjadi ramai seperti pasar.

X Mipa 2 terkenal dengan anak anak yang memiliki iq diatas rata rata, tetapi tidak menghilangkan sisi kebobrokannya

Di meja Verrel, Gavin sudah tertidur pulas. Ia sama sekali tidak memperhatikan omongan Bu Rina. Karna posisi tempat duduknya belakang dan pojok sangat strategis untuknya mengisi tenaga dengan tidur tidur siang

Tak berbeda dengan meja Rangga, David terlihat sudah bertemu Gavin di dalam alam mimpi, dengan tangan satu dijadikan bantal, dan satunya ia memegang buku untuk menutupi wajahnya

Hana yang tak sengaja melihat David tertidur, akhirnya timbul ide yang brilian. Segera ia mengebrak meja didepan majahnya itu









"WOI ADA BU HANUM"

"APAAN ANJING"

"HAH ANJING MANA ANJING?"

Gavin yang mendengar David menjerit, akhirnya ia menjadi terkejut dan ikutan menjerit

Verrel yang melihat tingkah konyol sahabatnya itu hanya menggeleng gelengkan kepala pasrah. Ia membuka earpoth nya dan segera mendengarkan musik kesukaanya. Fix you- Couldplay.

"Gimana kelompoknya? Kan suruhnya 4 anggota doang tapi harus campur cewe cowo" Bilqis berbicara sambil menghadap samping.

"Gue Gavin lo Sasha, Rangga David Hana Ana. Tapi ngerjainnya bareng bareng aja" jawab Verrel santai tetap fokus pada handphone nya,"Ga ayo mabar" ajak Verrel pada Rangga, karna Gavin dan David melanjutkan kegiatan tidur mereka

"Lo ga liat Rangga lagi belajar, ngapain suruh ngegame sih" Sasha menjadi tersinggung jika membahas tentang Rangga. Sudah 1 bulan ia bersekolah di SMA Glora Bakti tetapi semuanya berjalan semestinya. Karna mereka ber-8 sudah membentuk geng, hingga membuat nama grup "manusia gabut" yang dibuat oleh Gavin dengan alasan "jadi biar gampang gue nanya jawaban gak harus pc satu satu. Kalau kaya gini kan simple"

"Apaan sih lo, gue ngajak Rangga bukan kelinci"

"Hih kasian Rangga lagi belajar, jangan kasih efek buruk ke Rangga" Sasha sudah seperti kehilangan kendali. Bahkan teman temannya terkejut mendengar perkataan Sasha barusan. Ia seperti protektif ke Rangga padahal status mereka saat ini just clasmeet

"Kaya lo pacar Rangga aja sih bocil"

"Doain aja"ingin Sasha berkata itu pada Verrel tetapi ia masih ingin menyembunyikannya bahwa fakta Rangga adalah first love-nya Sasha

"Tenang aja Sa, gue cuman baca baca buku doang" kata Rangga sambil menggeser kursi dan segera berhadapan dengan Verrel,"Add gue"

"Yoi bro" Sasha masih tak percaya, bagaimana bisa gebetannya dia terlihat sangat dekat dengan teman semasa kecilnya. Sasha masih memandangi Rangga, ia mempunyai senyum yang manis dan tidak terlihat bobrok seperti teman temannya. Semoga virus virus Gavin tidak menular pada Rangga

Verrel yang merasa Sasha memandang Rangga akhirnya ia menggelutu,"Apaan lo, kenapa liatin Rangga gitu amat" Sasha terkejut setengah mati, ia segera menatap sinis Verrel dan segera berlari keluar kelas

Regret [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang