Chapter 14|Waktu Yang Salah

82 15 6
                                    

"Masih Dingin?"

Pertanyaan Rangga hanya dijawab anggukan oleh Sasha, mereka masih memutari hutan yang gelap dan menakutkan. Aslinya mereka tidak secara kebetulan mendapatkan angka sama, karna Rangga membayar Zendy supaya menyuruh dia untuk menyeting agar Rangga bisa ada waktu berbicara dengan Sasha

Tapi ketika sudah berdua gini, Ia bingung akan berbicara apa, Ia merasa gadis ini menjauh darinya entah karena apa. Hingga situasi yang canggung membuat Rangga berdeham

"Ekhm"

"Eh Ayam Anjing, eh astaghfirullahaldizm mulut gue. Ketularan Gavin jadinya gini kan" ucap Sasha tanpa sadar memukul bibirnya pelan, di samping sisi Rangga memperhatikan gadis kecil itu dengan tersenyum

Sasha merasa Rangga tertawa, Ia melirik sinis kearahnya,"Lo ada masalah apa sih sama gue"tanya nya dingin

"Lah harusnya gue yang tanya ke lo. Kenapa lo ngejauh dari gue. Gue ada salah sama lo?" Tanya nya to the point seakan memojokkan Sasha

Ia akhirnya berhenti dan memandang Rangga,"Lo gak sadar heh? Anjir banget. Kayaknya yang salah gue deh suka sama lo. Lo itu yaaa udah kaya ngebaperin gue tapi besoknya lo cuek sama gue seakan akan kita itu gak saling kenal. Terus tiba tiba lo datang lagi. Ngebaperin lagi. Mau lo gue baper apa engga sih anjir"

Sasha menggelengkan kepalanya spontan dan melanjutkan jalan dengan kepala menunduk ke tanah lemas,"Gapapa"

Dari ribuan di otak Sasha, kenapa ia tidak mengeluarkan unek uneknya saja? Ia hanya bisa berbicara 1 kata,"Gapapa"

Rangga mendecak keras,"Ah gue dah suruh Zendy biar angka kita kembaran. Tujuan gue biar lo jujur, tapi lo masih gamau ngomong juga"

Sasha spontan berhenti dan menghadap penuh Rangga seutuhnya,"Bentar. Maksud lo?" Tanya nya tidak paham sama sekali

"Gue nyuruh Zendy biar nomer kita samaan"

"Kenapa?"

"Hah?"

"Ya tujuan lo kan cuman buat nanyain gitu doang kan? Itu juga bisa kapan kapan apalagi disekolah juga bisa"

"Ya gak bisa lah?"

"Kenapa gak bisa?"

"Karna gue peduli sama lo"

Nyantai, tapi efeknya gak santai itu yang dirasakan Sasha sekarang. Ia menatap Rangga sepenuhnya meminta penjelasan lebih lanjut, apa ia menyuruh Sasha untuk menjadi korban bapernya dia?

"Maksud lo apa sih?"

"Lo masih gak paham?" Tanya Rangga dengan wajah dingin dan serius. Ekspresinya berubah drastis yang membuat Sasha ikut takut

"Ya.. gimana gue paham lo aja gak.."

"Gue suka sama lo"

Seakan jantung Sasha berhenti ditempat. Ia hanya bisa mematung dan mengedipkan mata berkali kali. Bahkan ia saja tidak kuat untuk mengambil nafas karna terlalu terkejut

Diluar dugaan Rangga mendekatkan diri pada Sasha hingga mengecilkan jarak diantara mereka. Sasha berusahaa untuk mundur tetapi ia sudah tepat di belakang batang pohon. Matanya sayu sayu menatap Rangga yang masih terus maju menghapus jarak jarak mereka hingga tersisa sekitar 10 cm."Bukannya gue terlalu ngetara ya didepan lo, bahkan David aja ngerti sendiri tanpa gue kasih tau. Gue..." Ia tidak melanjutkan kata katanya karna mendengar teriakan orang lain di belakang

Mereka berdua spontan terkejut, Sasha refleks mendorong badan Rangga untuk menjauh. Tampaknya, Rangga dan Sasha masih berusaha untuk kembali ke mode normal. Mereka melihat belakang yang terlihat bayangan senter

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Regret [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang