Chapter 6| Luka

191 113 54
                                    

"Lo gimana Ga? Ikut lomba basket apa enggak?" Verrel melirik Rangga yang sedang fokus membaca buku. Suasana kelas 10 Mipa 2 seperti pasar pagi. Ada yang mojok menonton drama, ada yang nyanyi nyanyi didepan kelas, dan ada pula yang sedang tertidur pulas di lantai belakang

"Ikut" jawabnya singkat tanpa mengalihkan mata dari buku sembari tangannya menulis rumus rumus matematika

Gavin yang sedang bermain game online bersama David mendecak keras,"Kok gue yang kasian sama lo ya. Lo sibuk basket ditambah OSN juga mendingan lo mundur basket Ga"

David mengangguk setuju,"Lo kan pas SMP dah sibuk juga. Ntar yang ada sakit gini. Lagian Pak Amir ini OSN masih lama tapi harus ngejar materi"

Rangga menghembuskan nafas pelan, dan menjatuhkan bolpoin di atas bukunya. Ia nampak sedang melemaskan badan yang kaku kaku karna sudah hampir sejam ia belajar memahami materi kelas 11,"Hmm gimana lagi. Gue juga suka ginian" katanya sambil melanjutkan aktivitas belajar

Verrel yang berada disebelahnya hanya melirik ngeri dan segera bangkit dari kursi. Ia memiliki niat sehabis ini akan kekantin membeli minum, tetapi sesampainya di pintu ia terdiam melihat seseorang sedang mengobrol dengan entah siapa tetapi terlihat sangat akrab



"Sa ayo dong"

"Sekali aja anjir Sa"

"Iya iya bener. Kita jarang ngumpul sekarang"

Sasha hanya memutar kedua bola matanya dengan malas. Ke-3 teman IPS nya selalu mengajak Sasha kumpul di Food House- kafe tempat anak Glora Bakti, tetapi Sasha tetap menolak

"Ren kita kan ada osis pulang ini"

"Ye anjir sok sibuk. Gue juga latihan basket kali tapi kan seengaknya makan dulu" kata Haekal- anak kelas X IPS 1 yang termasuk salah satu anak basket

"Lo perasaan basket mulu. Anak Cheers ada yang cantik gak?" tanya Cakra dengan wajah mesumnya

"Banyak bro. Mangkannya gue rajin basket sekarang"

"Gue mau out futsal, dan daftar basket"

"AYOK LAH"

Iren dengan Sasha hanya berpandangan dan segera mencibir,"Definisi crocodile"kata Iren malas menghadapi teman kelasnya

"Mangkannya Ren mending kita berangkat osis aja. Mayan kan ada kak Fahmi anak einstein" balas Sasha yang tak mau kalah dari Cakra dan Haekal, hingga menyebut seniornya yang berada di 12 Mipa 1

Iren tertawa keras dan melanjutkan,"Bukan cuman Ka Fahmi doang, lo udah melupakan Ka Sandy nih?"

"Eh jelas kak Sandy nomer 1 dong" Sasha dan Iren ber high Five gembira. Seakan akan senang bisa cabe cabean ke kakak kelas anak osis

Sementara Cakra dan Haekal hanya menyipitkan mata malas, padangan Cakra beralih laki tinggi yang hendak keluar kelas Mipa 2,"WOI VERREL"

Sasha terkejut setengah mati. Bukan karna kehadiran Verrel tetapi karna teriakan alay Cakra hingga Iren disampingnya sampai latah dan Haekal mengumpat kasar karna terkejut

Verrel melirik Cakra- teman Futsalnya sambil melambaikan tangan ala ala pejabat dan mendekat kearahnya,"Ngapain lo? Bucin sama Sasha?

Sasha yang sedang meminum starbuck terbatuk kecil karna omongan kosong dari teman kecilnya,"He Badak? Lo ngomong apa barusan?"

Verrel hanya tertawa dan mengacak acak rambut Sasha. Iren, Cakra, Haekal melihat itu dengan terkejut. Lalu mereka ingat akan percakapan Sasha dulu di kelas IPS 1

Haekal yang paham segera berdeham keras,"OIYA ADUH GUE LUPA GUE MAU KE ARRIAN MAU NGASIH DATA BASKET" Elaknya sambil berkata anak kelas 12 Mipa 1 sebagai ketua basket

Regret [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang