CLEONARA (SUDAH TERBIT)

- Cleonara : Prolog -

HAPPY READING 📖

***

Hari ini adalah hari kelulusan SMP Gundara, sekaligus hari di mana seorang gadis bernama Leona, terbang ke London untuk meneruskan pendidikannya di sana.

Kepergiannya, bukan tanpa alasan. Selain meneruskan pendidikannya, ia juga ditawari untuk menjadi model ternama di sana oleh teman dari ayah Leona. Hal itu akan membuat bakat Leona tersalurkan.

Saat ini, ayah dan ibunya, sudah berada di bandara, sedangkan Leona dan kembarannya-Leonard, masih berada di SMP Gundara untuk menunggu teman-teman dan kekasih Leona. Anggap saja, ini pertemuan terakhir sekaligus perpisahan mereka, sebelum Leona pergi ke London.

Tak lama setelahnya, teman-teman Leona keluar dari dalam gedung sekolah, secara bersamaan.

"Le, lo beneran ke London?" tanya Nisya-salah satu teman Leona.

"Iya. Mungkin dua tahun lagi, gue balik," balas Leona.

"Yahh, masih lama dong," sahut Olivia-teman Leona yang lain, dengan raut sedih.

"Ngga lama. Cuma dua tahun, kok," balas Leona seadanya.

"Jah-" Perkataan seseorang bernama Freya terhenti, kala seseorang memotongnya.

"Buruan, Le! Ntar lo telat! Kurang setengah jam lagi nih pesawat lo take off!" teriak seorang lelaki dari dalam mobil. Leonard, namanya. Dia adalah saudara kembar Leona.

"Tapi cowok gue belom sampe sini!"

"Udahlah, ntar gue yang bilang sama Sean. Kita berangkat sekarang. Ntar lo ketinggalan pesawat!" teriak Leonard lagi.

"Bentar, lah. Sepuluh menit lagi, gimana?" tawar Leona pada Leonard.

"Hm, lima menit aja," putus Leonard.

"Iya, deh."

Lima menit menunggu, sosok bernama Sean masih belum datang juga.

"Le. Berangkat sekarang!"

"Kita tunggu bentar lagi. Mungkin dia masih jalan."

"Nggak! Masuk mobil sekarang!" tegas Leonard garang.

"Y-ya udah! Kita berangkat sekarang," pasrah Leona dengan muka sedih.

"Iya, Le. Hati-hati, yah. Jangan lupain kita!" balas Olivia sedih.

"Mana bisa, gue lupain kalian cuma dengan dua tahun di London?"

"Kali aja, 'kan," balas Olivia.

"Gue berangkat sekarang. Bye!" pamit Leona sambil melambaikan tangan ke arah teman-temannya, lalu berjalan ke arah mobil yang ditumpangi oleh Leonard dan dikendarai oleh sopir pribadi keluarga Garrix.

***

Mobil tersebut melaju dengan kecepatan sedang, dan membelah jalanan ibukota yang tengah berada dalam keadaan ramai.

Sekitar 20 menit setelahnya, mereka sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Di sana sudah ada orang tua mereka yang berdiri bersama beberapa koper yang akan dibawa oleh Leona menuju London.

"Ma, Pa," panggil Leonard pada Sinta dan Garrix.

"Ya ampun, kalian, kok baru sampai, sih?! Ini pesawat kamu, sebentar lagi mau take off, Leona," omel Sinta-Ibunda Leona dan Leonard.

"Maaf, Ma," sesal Leona.

"Tadi dia nungguin Sean, Ma."

"Sean? Temen kamu itu, 'kan, Leo? Dia pacaran sama Leona? Sampai Leona mau pergi harus nunggu dia dulu?"

"Iya. Leona emang pacaran sama Sean," balas Leonard santai.

Leona yang mendengar penuturan Leonard, merasa marah sekaligus kesal. Muka Leona memerah dan tangan Leona terkepal erat.

Bagaimana tidak? Rahasia yang sudah ia simpan rapat-rapat, kini telah dibongkar oleh mulut lemes milik saudara kembarnya.

"Gimana sih, Le?! Mama 'kan sudah bilang, kamu itu masih kecil! Belum boleh pacaran! Nurut sama orang tua, bisa?! Apalagi, kamu mau pergi ke London! Kamu hidup sendiri, di sana!" omel Sinta. "Oh, gini aja. Kamu di sana akan dijaga ketat sama bodyguard suruhan papa! Pa, nanti kirim sepuluh bodyguard buat jagain Leona di sana! Sekarang, kamu berangkat!" titah Sinta dengan tegas.

"Hm, maafin Leona, Ma. Leona janji nggak akan pacaran lagi, sampe Mama sama Papa bolehin Leona, buat pacaran," ucap Leona, lalu berpelukan kepada orang tua dan saudara kembarnya.

Jujur, Leona kesal dengan Leonard, namun untuk marah berkepanjangan, itu terlalu berlebihan untuk Leona.

Ia mengambil koper yang berada di dekat orang tuanya, dan melangkah kian menjauh dari tempat berdiri Sinta, Garrix, dan Leonard.

***
TBC

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!👍

SAMPAI JUMPA DI PART SELANJUTNYA!! BABAI 👋🏻