HAPPY READING 📖
***
"Le, nih pesenan lo. Dan ini kembalian lo," ucap Helisa yang datang tiba-tiba sembari menyerahkan makanan, minuman, dan uang kembalian milik Leona.
"Hm. Thanks," balas Leona datar.
Setelahnya, Helisa menarik kursi yang berada di dekat Leona untuk ia duduki.
"Eh, lo mau ngapain?! Itu kursi punya Nisya!! Lo ga boleh di situ!" teriak Freya heboh.
Sontak, kegiatan menarik kursi pun, terhenti.
"Eh, gue temennya Leona juga! Lo nggak berhak ngatur-ngatur tempat duduk gue! Dan, gue yang pertama nyampe sini! Jadi suka-suka gue, dong!" balas Helisa dengan teriakan yang lebih kencang dan bernada menyebalkan.
"Kok, lo yang nyolot, sih!" bentak Freya kesal.
Brak
Suara gebrakan meja, terdengar saat Leona berdiri dari duduknya dan membanting tangannya di atas meja. "Nggak usah pada kebanyakan bacot! Apa susahnya, ambil kursi lain, dibawa kesini?!"
"Nggak bisa! Kita dari dulu cuma berempat. Nggak ada tambah-tambah personil! Apalagi modelan kaleng rombeng, kek ni bocah!" ucap Freya tak terima.
"Kursi doang, apa masalahnya?"tanya Leona datar.
"Tetep ngga bisa, Leona. Pokonya kita tunggu Nisya dulu! Baru abis itu, kita ambil keputusan final," putus Freya.
Posisi mereka sekarang, Leona duduk di kursi 1, Freya berada di samping Leona atau kursi 2, Olivia berada di samping Freya atau kursi 3, dan Helisa berdiri dengan membawa nampan makanan dan minumannya.
"Ini pesenan kalian. Kembalian lo buat gue ya, Le. Thanks," ucap Nisya riang.
"Dih, seneng,"sinis Freya.
"Freya kok sekarang jadi tukang julid. Kenapa?" tanya Olivia.
"Gue bukan tukang julid, Lip," peringat Freya dengan nada santai. "Oh iya, berhubung Nisya udah dateng, tanyain langsung aja, gih."
"Jadi, gue Lisa. Gue mau duduk di sini, boleh?" tanya Helisa dengan nada dilembut-lembutkan.
"Oh, boleh, lah. Biar gue ambil kursi lagi aja," balas Nisya halus. Kali ini tidak dibuat-buat, ya!
"PUAS LO FREY?!" ketus Helisa dengan penekanan, dan dengan rasa kesal yang menggebu-gebu, Helisa menarik kursi dengan kasar dan meletakkan makanan dan minumannya dengan kasar pula.
***
"Sen, ini udah masuk jam istirahat. Lo nggak balik?" tanya Leonard pada Arsen.
"Hm, "jawab Arsen singkat. Arsen berdiri dari duduknya, dan diikuti anggota lainnya.
Mereka berjalan, dengan gaya angkuh khas Altarlio. Ya, agar terlihat seram dan cool saja, sih.
Mereka saat ini sudah sampai di area SMA Arthayasa. Dengan Arsen yang berada di paling depan, sedang Leonard dan yang lainnya berada tepat di belakang Arsen.
"Mau kemana dulu, nih? Ke kantin kan? Soalnya gue udah laper banget, nih,"ucap Tiano lantang.
Yang benar saja. Masih lapar katanya? Padahal, dirinya baru selesai makan nasi goreng spesial dan es teh manis, di warung belakang sekolah. Aduh!
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEONARA (SUDAH TERBIT)
Ficção Adolescente[TAMAT] MOHON MAAF, BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS. ⚠️JADILAH TINGGI TANPA MENJATUHKAN ORANG LAIN⚠️ 🚫 BANYAK ADEGAN PEMBUNUHAN!! SEGALA TINDAK KRIMINAL TIDAK UNTUK DITIRU!! 🚫 JADIKAN PEMBELAJARAN!! AMBIL SISI POSITIFNYA SAJA (kalo ada)!! 🔥BUKAN KAR...