- Cleonara : Part 18 -

8.2K 695 102
                                    

HAI! THANKS FOR 10 K READERS!
VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA!😁

HAPPY READING 📖

***

"Bolos mungkin, Bu. Dia udah biasa bolos gitu, soalnya," sahut Gina seolah mengerti kebiasaan Arsen.

"Kamu tahu dari mana?" tanya Bu Ratna.

"Ya biasanya gitu, saya kan temennya, Bu. Jadi, tau, lah," jawab Gina santai.

"Tolong panggilkan, kalo gitu!" perintah Bu Ratna.

"Baik, Bu," jawab Gina tegas. "Nat, ikut gue—"

"Sendirian!" tegas Bu Ratna.

"Emm, baik, Bu," jawab Gina ragu. Leona tersenyum miring.

Jadi, Gina ini merupakan keponakan dari Bu Fanda. Kalian paham, lah ya, darah jelalatan, bisa aja ngalir.

Gina keluar dari kelas.

"Sambil menunggu, kalian baca-baca dulu. Soalnya jangan dikerjakan dahulu, supaya nanti bisa mengerjakan secara bersamaan," tutur Bu Ratna.

"Baik, Bu!" seru seisi kelas.

***

"Ehm, Sen," panggil Gina.

Membutuhkan waktu sekitar lima belas menit untuk Gina, dalam mencari keberadaan seorang Arsenio Negifora Arthayasa.

Di dekat gudang. Di situlah Arsen berada.

Hm, awalnya, Arsen tak berada di dekat gudang. Ia berada di rooftop bersama teman-temannya. Ya, setelah memantau CCTV kelas, ia memilih berpindah tempat. Kalian pasti paham, apa alasan Arsen berpindah tempat.

Niat Arsen adalah sekalian memberi pelajaran pada Gina. Namun, ia rasa, waktunya belum tepat. Dan ia rasa, ini bukan tugasnya. Hm, ini tugas Leona.

"L-lo, disuruh Bu Ratna masuk kelas, s-sekarang," ucap Gina sedikit takut.

Arsen hanya memandang Gina dengan tatapan datarnya, sekilas. Seakan tak berminat menanggapi perkataan Gina.

"Ekhm, Sen. Hari ini ulangan harian, kita butuh cepet," ucap Gina lagi. Sekarang, ia mulai kesal.

"Terus?" tanya Arsen tenang.

"Y-ya, ayo dong, buruaan!" titah Gina dengan nada yang mulai meninggi.

Alis Arsen naik sebelah.

"Sen," panggil Gina melembut.

"Cih," decih Arsen seraya berdiri dari duduknya.

Ia tak ingin terlalu lama berdua dengan Gina di sini.

"Dari tadi, kek!" gerutu Gina, namun lebih terdengar seperti gumaman.

Arsen tak peduli. Ia hanya melakukan apa yang harus ia lakukan, ya, berjalan.

Gina berusaha menyamai langkah panjang Arsen, namun ia selalu tertinggal.

"Tunggu, dong! Pelan-pelan, bisa, 'kan?"

Arsen diam.

"Aduh, susah nih! Pelan-pelan, Sen!" teriak Gina.

Arsen tetap diam.

Terus seperti itu, sampai mereka berdua sampai di dalam ruang kelas.

"Arsen, dari mana saja kamu?! Apa perlu, saya laporkan ini ke orang tua kamu?!" sentak Bu Ratna yang sudah lelah menunggu kehadiran Arsen.

CLEONARA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang