- Cleonara : Part 37 -

7.7K 637 107
                                    

HAPPY READING 📖

***

"Jadi, Leona beneran pergi?" tanya Nisya pada Freya.

"Iya, gue dikasi tau Leo."

"Kenapa nggak bilang-bilang, sih?!" kesal Olivia. "aku sedih, nih," lanjutnya.

"Sama," celetuk Helisa yang sedari tadi hanya diam.

"Ekhm, sorry, gue boleh gabung ngga? Kursi lain udah pada penuh, soalnya," ujar seseorang yang tiba-tiba datang.

"Lo siapa?" tanya Helisa.

"Inara," jawab perempuan tersebut.

"Oh, anak baru?" tanya Helisa yang seakan paham akan sesuatu.

"Iya, gue anak baru. Jadi, boleh gabung?"

"Oh, boleh-boleh. Duduk aja, kursi punya Leona masih kosong, tuh," balas Helisa. Freya menatap Helisa, tajam.

"Oke, makasih." Inara mendekat ke kursi yang biasa ditempati oleh Leona, sebelum sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Eits, cuma orang suci yang boleh duduk di situ. Lo duduk di kursi gue aja, biar gue yang duduk di situ," sahut Freya.

"Maksudnya apa, ya? Gue rada nggak paham sama maksud lo, soalnya."

"Udah, dia emang gila. Iya-in aja, biar nggak makin panjang," balas Helisa.

"Idih," cibir Freya yang pada dasarnya memang tak suka dengan Helisa.

"Oh, iya deh, makasih udah dibolehin duduk di sini," ucap Inara dengan senyuman yang mengembang.

Tak lama, Leonard datang bersama beberapa temannya. Bukan ke arah Freya, namun ke arah lain.

"Siapa, tuh?" tanya Inara yang belum mengerti keadaan.

"Cowo gue, kenapa?" balas Freya sinis.

"Sebanyak itu?" beo Inara.

"Ya satu doang, lah, dodol! Gila, kali, semuanya gue embat!"

"Oh, kirain," balas Inara. "Ganteng, ya. Jadi suka, deh."

"Dih, si anjir! Inget, lo di sini cuma numpang! Ngga usah betingkah! Gue usir, tau rasa lo!" ketus Freya.

"Sorry-sorry! Gue nggak tertarik, kok. Cuma kagum aja, gitu," canda Inara.

"Awas aja, lo!" ancam Freya.

"Nggak akan, karena gue udah ada calon."

"Calon suami?" tanya Nisya.

"Bukan, baru calon pacar. Tapi kalo beneran jadi suami, sih, Alhamdulillah."

"Siapa-siapa?" tanya Freya yang tiba-tiba kepo.

"Ada lah, orang," jawab Inara dengan cengiran.

"Kalo nggak orang, apaan? Setan, gitu?"

Inara tertawa samar. "Gue mau dong, jadi temen kalian. Keknya seru, deh," celetuk Inara.

"Emang kita mau?" ketus Freya, lagi.

"Nggak mau, ya?" tanya Inara lesu.

"Mau kok. Mau banget! Mulai sekarang, kita berlima temenan, ya!" ucap Helisa semangat.

"Heh! Lo itu termasuk anak baru, di sini! Jangan asal ambil keputusan gitu, dong!" bentak Freya pada Helisa.

"Kalo lo nggak mau temenan sama Inara ya udah! Gue bisa, kok, temenan sama Inara doang! L—" balas Helisa terpotong.

CLEONARA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang